Selain sektor wajib pendidikan dan kesehatan, beberapa sektor prioritas di antaranya pertanian, infrastruktur, dan UMKM.
”Ada
beberapa program yang telah disiapkan. Sebagian merupakan program lama
yang kami perbaiki. Sebagian lagi program yang benar-benar baru.
Muaranya sama, bagaimana kita bersama-sama membawa Banyuwangi,” ujar
Azwar Anas.
Anas
mencontohkan, di bidang pendidikan, program beasiswa Banyuwangi Cerdas
terus ditingkatkan untuk membiayai anak-anak muda Banyuwangi berkuliah
di berbagai perguruan tinggi.
"Pengembangan
SDM menjadi prioritas. Tengah kami siapkan generasi emas Banyuwangi.
Selain beasiswa, juga akan diteruskan program pelatihan bahasa asing
berbasis desa," ujar Anas.
Di
bidang kesehatan, tahun ini dilaksanakan peningkatan sarana-prasarana
di 13 Puskesmas dan 10 Puskesmas Pembantu. Sarana pemeriksanaan dan
pengobatan di dua RSUD dan 45 Puskesmas juga dilakukan. Kita juga
mengembangkan Puskesmas Plus di empat kecamatan
"Juga
kami upayakan preventif kesehatan. Kami akan kampanye pentingnya
memperhatikan bagaimana pengaruh asupan makanan terhadap kesehatan
kepada anak-anak dan para ibu," kata Anas.
Anas
yang terpilih dalam Pilkada 9 Desember lalu dengan perolehan 88,96
persen suara itu juga akan memperkuat sinergi sektor pariwisata dan UMKM
dengan membangun stan penjualan UMKM di destinasi-destinasi wisata.
”Akhir Februari ini saya akan kumpulkan UMKM dan pelaku pariwisata.
Disinergikan lagi biar saling menopang. Ini penting karena kemajuan
sektor pariwisata akan sangat langsung berdampak ke UMKM,” ujar Anas.
Namun,
imbuh Anas, untuk bisa berkembang, UMKM harus terus meningkatkan daya
saingnya. Pemkab Banyuwangi tahun ini akan melatih 10.000 UMKM di bidang
manajemen keuangan, pemasaran, dan pengemasan produk serta 2.000 UMKM
untuk internet marketing.
”Kami
sedang siapkan digital market place. Semoga semester pertama tahun ini
bisa selesai agar promosi produk UMKM semakin luas. 2000 anak muda juga
bekali ilmu internet marketing. Kami juga masih melanjutkan pembatasan
toko ritel modern baru di seluruh wilayah Banyuwangi,” ujar Anas.
Di
sektor pertanian, sambung dia, pengembangan pertanian organik bakal
dipacu dengan fokus ke beras organik tersertifikasi di dua kecamatan.
Banyuwangi juga menguatkan kelompok tani sentra produsen organik di 12
kecamatan.
”Infrastruktur
sumberdaya airnya juga diperhatikan. Tahun ini ada pembangunan 13
embung, lalu ada 7 bendung, dan pembangunan saluran irigasi primer,
sekunder, dan tersier ratusan kilometer,” jelas Anas.
Adapun
di bidang perikanan antara lain dilakukan pengembangan Kawasan
Pelabuhan Perikanan di kawasan Grajagan, dengan pembangunan dermaga dan
fasilitas pendukungnya, seperti TPI, kantor, dan kios pedagang. ”Program
ini untuk membentuk sentra perikanan baru, membuka alternatif pekerjaan
baru bagi masyarakat pesisir, dan mempermudah akses nelayan,” ujarnya.
Anas
menambahkan, di bidang infrastruktur, tahun ini dilakukan pembangunan
dan pemeliharaan 800 kilometer jalan dengan fokus jalan antardesa, jalan
usaha tani, aksesibilitas tempat wisata, pelayanan publik, dan
fasilitas pendidikan-kesehatan. Selain itu, ada pembangunan 13 jembatan
baru dan penyelesaian terminal hijau Bandara Banyuwangi.
”Ada
pembangunan long storage di dua kecamatan untuk menahan limpahan air
sungai agar tak langsung terbuang ke laut. ”Sehingga diharapkan ketika
musim hujan sungai tidak kering sekaligus bisa digunakan untuk budidaya
perikanan air. Ini sejalan dengan program bidang perikanan lain yaitu
gerakan pengkayaan sumberdaya ikan dengan menyebar ratusan ribu benih
ikan di perairan umum agar bisa dimanfaatkan warga,” pungkas Anas.
(Humas Protokol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar