Hari Peduli Sampah Nasional (PSN) yang jatuh pada tanggal 21
Februari diperingati berbagai elemen masyarakat, tak terkecuali para
relawan peduli sampah di Banyuwangi. Ratusan relawan yang merupakan
gabungan dari 41 komunitas peduli sampah ini turun ke jalan membersihkan
sampah secara bergotong royong di sejumlah jalan protokol di
Banyuwangi, Minggu pagi, (21/2).
Dimulai dari Pantai Boom, para relawan sampah ini menyisir jalan
menuju Taman Sritanjung, Taman Blambangan, dan kembali ke Pantai Boom.
Berbekal ‘senjata’ berupa trash bag dan sarung tangan karet, satu demi satu sampah yang ditemui, mereka pungut.
Sampah itu pun langsung mereka pilah. Mereka membawa dua kantong
khusus, untuk sampah organik dan anorganik. Sehingga nantinya mereka tak
perlu susah-susah untuk memilahnya lagi.
Salah satu peserta, Guntur Prasetyo terlihat asyik memunguti sampah
mengenakan kostum unik. Siswa SMKN 1 Banyuwangi jurusan Rekayasa
Perangkat Lunak itu mengikatkan beberapa kantong plastik beraneka warna
di tubuhnya. Sambil sesekali menunjukkan papan bertuliskan ‘Mulai Diet
Kantong Plastik Sekarang', dia memunguti sampah yang ditemuinya.
Saat ditemui penulis, Guntur bisa menjelaskan dengan gamblang tentang
kepeduliannya itu. "Kenapa kok kita harus diet kantong plastik?
Indonesia itu pengguna kantong plastik tertinggi nomor dua di dunia
setelah China. Ini berbahaya sekali. Apalagi kalau kantong plastik itu
sampai dibuang ke laut menjadi makanan ikan yang lalu kita konsumsi.
Sangat berbahaya sekali, selain juga partikel plastik tidak bisa terurai
hingga ribuan tahun," jelas Guntur dengan bersemangat.
Aktivis penyelamat lingkungan dari Sea-Soldier Banyuwangi, Putri
Agustin Purwaningrum yang turut menggagas acara ini mengatakan, aksi ini
bertujuan memahamkan pentingnya peduli akan sampah dan bagaimana
mengelolanya agar tak menjadi bencana melainkan justru membawa manfaat
bagi kehidupan.
Lewat kegiatan ini, imbuh dia, masyarakat bisa berubah perilakunya.
Misalnya untuk mengurangi sampah plastik, mereka yang tadinya biasa
membeli minuman mineral dari botol plastik, kini mereka membiasakan
minum dengan membawa tumbler (botol minuman yang tak sekali pakai)
sendiri.
"Kegiatan ini tak hanya berhenti disini. Tak hanya dilakukan saat
peringatan hari peduli sampah saja, tapi juga berkelanjutan. Nantinya
setiap bulan, komunitas yang tergabung disini akan rutin melakukan
pertemuan dan aksi. Moment ini menjadi starting point bagi kami, "
terang Putri.
Dalam acara peringatan PSN ini, juga digelar berbagai acara. Diskusi
tentang isu persampahan, deklarasi bebas sampah, dan juga stand up
comedy berbahasa Using itu.
Kegiatan para relawan ini serentak dilangsungkan berlangsung di 3
titik, yakni di Pantai Satelit Muncar, Kawasan Gunung Ijen dan Pantai
Boom. Relawan yang terlibat di Pantai Boom ada 300 peserta, di Muncar
200 orang, dan Ijen 50 orang. Di kawasan Gunung Ijen, realwan berangkat
menyisir sampah dari Paltuding hingga puncak Ijen. (Humas &
Protokol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar