Bupati Banyuwangi, Forpimda, dan jajaran terkait menggelar rapat
koordinasi terkait tenggelamnya KMP Ravelia II di Selat Bali, Jumat
(4/3). Bertempat di salah satu ruangan kantor ASDP Ketapang, Bupati
Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Kapolres Banyuwangi Bastoni, Dandim
Banyuwangi, Kapolairlut Bashori Alwi, General Manager ASDP Ketapang M.
Yusuf Hadi, Basarnas dan pihak terkait lainnya membahas tentang
kepastian jumlah korban dan berbagai upaya penyelamatan.
Setelah pendataan dan validasi lewat wawancara dengan korban yang
selamat, jumlah total penumpang KMP Rafelia ada 81 orang. 76 di
antaranya berhasil ditemukan dan 5 lainnya masih dalam proses pencarian.
"Awalnya memang terdata 80 orang, pasca rakor tadi kita mendapat laporan
dari salah satu penumpang bahwa salah satu teman mereka yang berprofesi
sebagai sopir truk belum ditemukan," ujar Bupati Anas.
Bashori Alwi dari Polisi Air dan Laut Banyuwangi mengatakan proses
pencarian korban hilang ini akan dilanjutkan besok pagi. "Malam ini
proses penyelaman dihentikan. Akan dilanjutkan besok pagi," paparnya.
Posisi kapal sendiri, lanjut Bashori, terdapat di kedalaman 15 meter di
dasar laut. Berkisar antara 200-300 meter dari bibir pantai. Tepatnya
berada di kordinat 08 derajat 19 menit 848 detik Lintang Selatan dan 114
derajat 22 menit 934 detik Bujur Timur. "Posisinya kurang lebih 100-200
meter dari kabel bawah laut," imbuhnya.
Basarnas Jawa Timur yang terjun langsung untuk melakukan evakuasi
setidaknya mengerahkan 60 personel dengan peralatan lengkap. Saat ini,
sejumlah alat berat, helicopter, dan sejumlah kapal sedang menuju
Banyuwangi. "Besok pagi, semua personil dan peralatan sudah siap untuk
evakuasi," tukas salah satu anggota Basarnas.
Sementara itu, terkait penyebab kecelakaan kapal tersebut masih belum
diketahui pasti. Menurut GM ASDP Ketapang M. Yusuf Hadi, KMP yang baru
beroperasi sejak 25 Desember 2015 kemarin itu telah memenuhi semua uji
kelayakan beroperasi. "Kapal tersebut mulai beroperasi 25 Desember
kemarin. Tentunya setelah diverifikasi kelayakannya," ungkapnya.
Lebih lanjut Anas mengharap patroli terus dilakukan sepanjang malam ini.
Melalui Dinas Kesehatan, Anas juga mensiagakan 10 ambulan dan RSUD
Blambangan untuk siap menerima korban sewaktu-waktu dibutuhkan.Selain
itu, Anas telah berkordinasi dengan Camat dan BPBD Kab. Banyuwangi untuk
menyiapkan logistik yang dibutuhkan selama proses evakuasi.
Anas juga mengharap kepada Komite Nasional Kecelakaan Transportasi
(KNKT) untuk segera turun menginvestigasi penyebab tenggelamnya kapal
tersebut. "Kami berharap KNKT segera turun tangan untuk memastikan
penyebab tenggelamnya. Rekomendasi KNKT ini penting untuk menjamin
keselamatan penumpang selanjutnya. Apalagi intensitas penyeberangab
Ketapang cukup padat," dorongnya.
Pihak asuransi juga memastikan bahwa biaya perawatan korban di rumah
sakit akan dilunasi pihak asuransi. Sedangkan bagi korban meninggal akan
mendapat santunan seratus juta. Begitu pula dengan kendaraan dan
muatannya pun akan diganti seratus persen oleh asuransi.
Sebelum beranjak ke RS Islam, Anas juga berpesan kepada pihak asuransi
untuk mempermudah prosea administrasi," pungkasnya. (Humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar