Untuk meningkatkan kompetensi dan menciptakan kesamaan visi misi
dalam menjalankan pemerintahan, Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD)
Kabupaten Banyuwangi menyelenggarakan Diklat Kepemimpinan (DIKLATPIM)
III angkatan XLI bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Balai Pendidikan dan
Pelatihan (Diklat) Kabupaten Banyuwangi, Senin (29/2). DIKLATPIM yang
berpola kemitraan ini diperuntukkan bagi pejabat eselon III dan pejabat
eselon IV yang telah lolos seleksi.
DIKLATPIM yang dibuka langsung Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas
ini diikuti sebanyak 33 pejabat struktural di lingkungan Pemkab
Banyuwangi. Saat membuka acara tersebut, Bupati Anas didampingi Kepala
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur, Akmal Boedianto
serta disaksikan sejumlah pejabat teras pemkab yang merupakan mentor
dari masing-masing peserta diklat.
Bupati Anas mengatakan salah satu pilar utama terwujudnya agenda
pemerintahan, pembangunan, pelayanan masyarakat yang baik dan
terwujudnya visi misi pembangunan daerah adalah tersedianya sumber daya
aparatur yang berkualitas.
“DIKLATPIM III ini digelar bukan hanya sekedar memenuhi persyaratan
formalitas, namun untuk mencetak agen-agen perubahan. Jadi, kegiatan ini
diharapkan bisa membawa dampak riil bagi kinerja pejabat pemerintah
melalui penambahan wawasan, pengetahuan dan pembentukan sikap mental. “
kata Anas.
Anas menambahkan kegiatan ini juga bernilai investasi bagi pemkab.
“Investasi tidak hanya berupa materi, namun ide-ide brilian dari
birokrat juga merupakan investasi bagi daerah,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa
Timur, Akmal Boedianto, menambahkan DIKLATPIM ini berfokus pada proses
untuk mencetak pemimpin yang inovatif. Sehingga setiap peserta dituntut
untuk membuat proyek perubahan/ inovasi.
“Jika ada 33 peserta, maka usai kegiatan ini harus ada 33 inovasi
baru yang benar-benar dapat diimplementasikan di satker masing-masing.
Dengan inovasi baru inilah, Banyuwangi diharapkan akan semakin maju,”
ujar Akmal.
DIKLATPIM ini akan berlangsung selama 94 hari mulai 29 Februari - 9
Juni 2016 mendatang. Selain mendapatkan pembelajaran tentang wawasan
kebangsaan dan pembelajaran on dan off campuss, peserta juga melakukan
bench marking dan best practice ke kabupaten lainnya. Tujuannya agar
peserta mengenali keunggulan daerah lain dan meng-adopt nya untuk diterapkan di Banyuwangi. (Humas & Protokol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar