Ajang wisata Banyuwangi Festival kembali digelar mulai Maret sampai Desember 2016. Tahun ini, terdapat 53 event yang menyemarakkan Banyuwangi Festival.
Video = https://www.youtube.com/watch?v=TqlucustSGI
Terdapat sejumlah atraksi wisata anyar yang menghiasi Banyuwangi
Festival 2016. Di antaranya Banyuwangi International BMX (2 April),
Festival Arung Jeram (16-17 April), Student Jazz Festival (22 April),
Underwater Festival (21 Mei), Festival Padu (22 Juni), Festival Merdeka
(1-31 Agustus), Public Service Festival (9-12 Agustus), Festival Pasar
Ikan (15 Oktober), dan Festival Ramadhan (8-28 Juni).
Adapun event anyar yang berbasis budaya antara lain tradisi arung kanal, Festival Lagu Using, tradisi Puter Kayun, dan Petik Laut Muncar.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, event
anyar disajikan untuk semakin memperpanjang siklus destinasi yang akan
menambah jumlah dan lama kunjungan wisatawan. Wisatawan yang melihat event wisata
budaya bisa didorong mengunjungi berbagai destinasi alam yang ada,
sehingga lama kunjungan pun meningkat. Otomatis, uang yang dibelanjakan
di Banyuwangi juga bertambah. ”Sekaligus kami ingin mengenalkan betapa
beragamnya potensi Banyuwangi,” ujarnya.
Event anyar seperti Underwater Festival juga diperkenalkan untuk mempromosikan kekayaan bawah laut yang bisa menjadi destinasi snorkeling maupun diving favorit seperti di Pantai Bangsring, Pulau Tabuhan, dan Teluk Banyu Biru.
”Underwater Festival ini juga edukasi bagi publik. Akan kami
tunjukkan bagaimana masyarakat di Pantai Bangsring melakukan konservasi,
berinisiatif menanam dan melestarikan terumbu karang di sana, hingga
bagaimana ide cemerlang mereka kini bisa menjadi sebuah destinasi wisata
baru. Masyarakat di sana patut diapresiasi dan didukung,” ujar Anas.
Event baru lain Banyuwangi Fish Market Festival (15 Oktober)
yang akan digelar di Pantai Muncar, dimaksudkan untuk mengeksplorasi
potensi perikanan Banyuwangi. Event ini akan digelar sehari sebelum pelaksanaan tradisi Petik Laut Muncar.
”Jadi kami bikin event yang bisa semakin menaikkan pamor
komoditas perikanan laut. Lewat festival ini, misalnya, kami ajak
wisatawan untuk mengenal berbagai jenis ikan yang ada. Kami juga akan
tunjukkan berbagai olahan hingga produk jadi perikanan, termasuk produk
perikanan Banyuwangi yang diekspor,” jelas Anas.
Produksi perikanan tangkap di Banyuwangi mencapai 60,46 juta kilogram
pada 2014. Adapun perikanan budidaya mencapai 24,12 juta kilogram.
Total nilai perdagangan untuk perikanan tangkap mencapai Rp 1,01
triliun. Adapun perikanan budidaya sebesar Rp 844,89 miliar.
Selain itu, tambah Anas, ada Festival Pelayanan Publik yang digelar
untuk mengenalkan berbagai pelayanan publik terbaru. ”Masyarakat akan
kami turutkan untuk menciptakan pelayanan yang transparan dan akuntabel.
Festival in, juga menjadi wadah kami menampung semua masukan publik
akan pelayanan pemerintah daerah,” ujar Anas. (humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar