Potensi alam Banyuwangi yang luar
biasa mengundang ketertarikan Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas) untuk
datang ke kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini, Selasa malam (18/8).
Dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Wantanas, Letjend TNI Waris,
rombongan diterima Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Pendopo
Sabha Swagata Blambangan.
Dengan gamblang, Letjend Waris mengungkapkan tujuan kedatangannya
bersama timnya. Pihaknya sengaja berkeliling di kota-kota di Pulau Jawa
yang punya destinasi wisata berupa gunung. Termasuk di Jawa Timur yaitu
Probolinggo, Pasuruan, Malang, Kediri, Bondowoso, Jember, Banyuwangi.
“Kami terinspirasi gunung-gunung di Ekuador yang meski pun berapi, tapi
keindahannya tersohor ke seantero dunia dan ramai didatangi pengunjung.
Kedatangan wisatawan ke tempat tersebut secara otomatis akan mendongkrak
perekonomian negara itu,” bebernya.
Karena itu, imbuh Letjend Waris, pihaknya akan menganalisis beberapa
tempat wisata, khususnya yang berkaitan dengan pegunungan. “Hasil
analisa tersebut akan dikaji secara mendalam supaya pemerintah bisa
mereduksi jumlah pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) dari
perusahaan-perusahaan. Dengan begitu, nantinya mereka bisa mendapatkan
pekerjaan baru dengan kami salurkan untuk bekerja di tempat-tempat
wisata tersebut,”ujar Letjend Waris.
Banyuwangi masuk dalam jadwal kota yang dikunjungi, karena di
dalamnya terdapat gunung Ijen dan Raung. “Banyuwangi itu punya beragam
potensi yang indah untuk di-explore. Terutama gunung Ijen dan Raungnya,”beber Letjend Waris.
Dia mengaku awal ketertarikannya beserta timnya akan Banyuwangi bermula dari seringnya melihat tayangan youtube tentang potensi Banyuwangi. Tayangan youtube yang dilihatnya, diantaranya adalah Discovery Banyuwangi dan Banyuwangi Paradise, di samping tayangan-tayangan lain yang di-upload oleh anak-anak muda Banyuwangi.
Ijen dan Raung sendiri, katanya, merupakan dua dari beberapa gunung
di Jawa Timur di samping Bromo, Semeru, Argopuro, Arjuna, Kelud yang
sangat digemari wisatawan. Karena itu, dia khusus datang ke Banyuwangi
untuk melihat lebih dekat gunung yang terkenal karena bluefire-nya itu.
Saat menerima kunjungan tersebut, Bupati Anas menyatakan
apresiasinya. Orang nomor satu di Banyuwangi itu kemudian menuturkan
upayanya memajukan pariwisata Banyuwangi. Saat pertama kali menjabat
bersama Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko, tutur Bupati Anas, problem
Banyuwangi terletak pada image. Dimana orang memandang Banyuwangi sebagai kota santet.
Belakangan, dengan berbagai upaya, seperti pengoperasian bandara, pembangunan jaringan-jaringan wifi, hingga mempromosikan pariwisata Banyuwangi yang berkonsep ecotourism ke dunia luar lewat youtube, nama Banyuwangi mulai dikenal luas, dan image kota santet pun hilang.
“Ini cara kami mempromosikan pariwisata Banyuwangi. Melipat jarak dengan dengan IT, sehingga dunia jadi flat,”tandas bupati.
Di depan rombongan Wantanas bupati juga menceriterakan mengapa konsep
ekoturisme yang dipilih oleh Banyuwangi. “Banyuwangi itu khas. 40
persen wilayah kami terdiri atas taman nasional, perkebunan dan
kehutanan. Karena itu kami putuskan pariwisata Banyuwangi harus beda
dengan Malang atau Bali, yakni ecotourism,”ungkapnya.
Konsep ekoturisme akhirnya membuahkan hasil setelah diterapkan.
Bahkan beberapa duta besar mulai tertarik datang ke Banyuwangi. “Kami
tak akan pernah berhenti mengembangkan pariwisata Banyuwangi, termasuk
untuk menjadikan sektor pertanian sebagai bagian menarik di dalamnya
untuk diexplore. Dan pendidikan jadi bagian untuk menjadikan
SDM-nya terdidik dan bisa mengembangkan pariwisata Banyuwangi menjadi
lebih baik,”pungkas Bupati Anas.
Untuk diketahui, Wantanas adalah lembaga yang mempunyai tugas
membantu Presiden dalam menyelenggarakan pembinaan ketahanan nasional
guna menjamin pencapaian tujuan dan kepentingan nasional Indonesia.
Wantanas merupakan lembaga non struktural yang berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada Presiden. (Humas & Protokol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar