Eksotisme Banyuwangi memikat hati
sineas Tiongkok. Para pembuat film Tiongkok itu berencana akan
menjadikan Banyuwangi sebagai lokasi suting film Twin Flower. Sebuah
film bertajuk drama komedi yang disutradarai Shujuan Liu.
Rombongan sineas yang tergabung dalam National Theatre of China itu
berkunjung selama dua hari di Banyuwangi. Kedatangan mereka ke
Banyuwangi ini difasilitasi langsung oleh Kementrian Pariwisata RI.
Turut dalam rombongan tersebut Dajun Luo, playwright film director NTC
Pictures Television, dan sutradara Sujuan Liu. Juga sejumlah produser
dan perwakilan dari kementrian Tiongkok.
Dikatakan pemerhati budaya Indonesia - Tiongkok Hardinata Chung yang
turut dalam rombongan, bahwa selama kunjungan para sineas tersebut
merasa "surprise". Menurut mereka, Banyuwangi berbeda dengan Bali.
"Mereka kaget ternyata ada daerah yang bertetangga dengan Bali yang
sama-sama indahnya, namun masih punya kelebihan lain. Budaya serta
hubungan sosial antar masyarakatnya masih terasa kental. Ini yang bikin
mereka ingin bikin lokasi suting di sini," ujar Hardy saat bertemu
dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Pendopo, beberapa waktu
lalu.
Selain itu, lanjut Hardy, alasan lain yang membuat mereka ingin
membuat film di Banyuwangi lantaran kedekatan historis antara Tiongkok
dan Banyuwangi. "Konon Kaisar Ming II diperkirakan pernah berkunjung ke
Banyuwangi, bahkan ada yang bilang juga dimakamkan di sini," terang
Hardy.
Beberapa bukti yang mereka lihat selama berkunjung di sini sangat
mendukung dugaan mereka. "Model bangunan klentengnya, hingga corak kuno
batik Banyuwangi memperkuat dugaan tersebut. Ada corak batiknya yang
menyiratkan simbol-simbol kekaisaran," kata Hardy.
Selama ke Banyuwangi, rombongan sineas itu mengunjungi Klenteng Hoo
Tong Bio, desa adat Kemiren, dan pusat kerajinan batik di daerah
Cluring. Mereka juga sempat menyaksikan helatan Jazz Ijen 2015.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut
gembira rencana itu. Bagi Anas, ini merupakan kesempatan bagi Banyuwangi
untuk dikenal luas di seluruh daratan Tiongkok.
"Dengan hadirnya film ini, saya yakin dapat menarik wisatawan
Tiongkok untuk datang ke Banyuwangi. Apalagi tadi dikatakan setiap
tahunnya terdapat 150 juta wisatawan asal Tiongkok. Ini potensi besar
bagi kita," ujar Anas. (Humas Protokol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar