Jelang laga kompetisi Banyuwangi Internasional BMX,
para pembalap BMX terus mengasah kemampuannya di Sirkuit BMX Muncar.
Salah satunya tim nasional (timnas) BMX Indonesia yang rutin menggeber
latihan sejak kedatangannya di Banyuwangi satu minggu lalu.
Pelatih timnas BMX Dadang Haries Purnomo mengatakan timnas BMX
Indonesia menerjunkan 3 atlet pelatnas yakni Elga Kharisma Novanda, Tony
Syarifudin dan Rio Akbar. Ketiganya kompak berlatih serius menghadapi
kompetisi Banyuwangi Internasional BMX pada 2-3 April, besok yang akan
digelar di Sirkuit Muncar. Khususnya bagi Elga dan Toni kompetisi ini
jadi kesempatan untuk mengejar poin tambahan agar bisa lolos ke
Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
“Timnas yang turun di kompetisi ini memang atlet pelatnas yang
dipersiapkan untuk mengikuti Olimpiade. Kesempatan bagi mereka untuk
menambah poin,” ujar Dadang.
Elga dan Toni menjadi dua atlet BMX yang diharapkan bisa lolos
Olimpiade 2016. Di level atlet elite putri dunia, Elga saat ini masih
berada di peringkat 37, sedangkan Toni berada di urutan 78.
Dadang mengatakan, pada kompetisi ini timnas Indonesia akan
menghadapi kompetisi yang sengit, khususnya pada kategori Man Elite.
Sebab pebalap BMX profesional dunia asal Denmark, Jimmy Therkelsen akan
ikut berlomba. Nama ini diprediksi bakal menjadi kandidat juara di
kategori profesional pria ini.
"Kami harap Tony bisa dapat poin di sini, mengingat selain Denmark,
masih ada Thailand, Jepang, dan Australia yang juga saingan beratnya.
Kalau Elga, kita optimis di woman elite bisa curi poin," ujar Dadang.
Puluhan pembalap pun asal Indonesia dan Jepang selama seminggu terus
berlatih menjajal Sirkuit Muncar ini. Mereka, kata Dadang, sengaja
datang lebih awal ke Banyuwangi untuk mengetahui tingkat kesulitan medan
yang akan mereka tempuh.
Terkait tingkat kesulitan sirkuit, kata Dadang, baru kali ini
Indonesia punya Pro Section yang cukup besar. Pro section adalah
gundukan-gundukan tinggi berlapis semen, yang jumlahnya ada 3 jump.
"Biasanya pembalap BMX berlatih di sirkuit yang selama ini tinggi Pro
Section hanya 3 meter. Di Muncar ini sudah 5 meter, sama dengan sirkuit
di luar negeri. Ini sangat menguntungkan bagi atlet kita saat
bertandang ke luar negeri, karena mereka akan terbiasa dengan
ketinggiannya," ujar Dadang.
Sirkuit Muncar ini memang digarap mengacu pada standar UCI, sehingga
setiap tracknya menyesuaikan dengan sirkuit internasional lainnya.
Seperti yang dituturkan Elga Kharisma. Pembalap asal Malang ini
mengatakan sirkuit muncar ini tingkat kesulitannya sudah technical. Ini jarang ditemui dan menurutnya terbagus di Indonesia.
Hal yang sama juga dikatakan Tony Syarifudin. Atlet timnas Indonesia
asal Solo ini menilai sirkuit Muncar ini cukup menantang, terutama track-nya.
"Kami latihan bareng terus, termasuk dengan Takamasa Sampei, Rio Akbar
dan Elga Kharisma. Dengan berlatih bersama, kami jadi bisa mengukur
kemampuan lawan," pungkas Tony.
Sementara itu, Takamasa Sampei (24) pembalap BMX asal Jepang mengaku
sirkuit Muncar ini cukup menantang dan sekelas dengan sirkuit berkelas
internasional lainnya. "Sirkuit BMX di Muncar ini punya banyak obstacle
yg menantang dan cukup sulit," ujar Taka sudah berada di Banyuwangi
selama 1 minggu. Taka yg akan turun di kategori Man Elite, datang
bersama rekan sesama pembalapnya , Sohta Akaogi.
International BMX Competition ini merupakan rangkaian agenda
Banyuwangi Festival (B-Fest) 2016 dan terdaftar dalam kalender Persatuan
Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste International/UCI). Pada
helatannya yang perdana ini, setidaknya 328 peserta dari dalam dan manca
negara akan saling beradu kehandalan. Antara lain Malaysia, Thailand,
Timor Leste, Denmark, Australia, Jepang, dan Swiss. (humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar