Bandara Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, segera
bisa diterbangi pada malam hari. Rapat penyiapan penerbangan malam hari
tersebut telah digelar di Kantor Otoritas Bandara Juanda, Sidoarjo, Rabu
malam (30/3), yang berakhir pukul 22.30 WIB.
"Alhamdulillah, kami telah rapat dengan semua stakeholder
penerbangan. Ini adalah kabar bagus. Ada maskapai yang ingin terbang
pada malam hari, sehingga frekuensi penerbangan semakin banyak untuk
menunjang pengembangan wisata dan ekonomi. Saat ini ada tim kecil yang
menindaklanjuti hal-hal teknis. Banyuwangi berterima kasih kepada
Kementerian Perhubungan, AirNav, dan Pemprov Jawa Timur yang terus
mendukung pengembangan daerah," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar
Anas saat dihubungi.
Rapat tersebut dihadiri oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas,
Direktur Operasi AirNav Indonesia Wisnu Darjono, Direktur Teknik
Navigasi Penerbangan AirNav Lukman Laisa, Kepala Pusat Pengembangan SDM
Perhubungan Udara Yuli Hastono, jajaran pejabat Kementerian Perhubungan,
dan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur. AirNav sendiri adalah
perusahaan umum milik negara yang menjadi penyelenggara pelayanan
navigasi penerbangan di seluruh bandara.
Anas mengatakan, dengan penambahan frekuensi tersebut, sektor
pariwisata dan dunia usaha bisa terus berkembang karena aksesibilitas
semakin mudah. Hal ini pararel dengan berbagai pengembangan wisata di
daerah itu. "Infrastruktur ke beberapa taman nasional akan diperbaiki
pemerintah pusat. Alhamdulillah, Jumat besok (1/4/2016) kami dipanggil
pemerintah pusat untuk membahas hal itu. Event wisata internasional juga
semakin rutin digelar," kata Anas.
Geliat bisnis dan pariwisata di Banyuwangi tecermin dari lonjakan
penumpang di Bandara Blimbingsari yang mencapai hampir 1.250 persen dari
hanya 7.826 penumpang (2011) menjadi 100.105 penumpang (2015). Jumlah
wisatawan mancanegara yang berkunjung di Banyuwangi pada tahun ini
ditargetkan mencapai 50.000 orang, naik dibanding tahun lalu yang
sekitar 40.000 orang. Adapun wisatawan domestik ditargetkan bisa
menembus 2 juta orang dari posisi tahun lalu sebesar 1,7 juta. Jumlah
wisatawan ini diverifikasi dari data hotel dan pengelola destinasi
wisata.
Anas menambahkan, pengembangan Bandara Blimbingsari juga didukung
sejumlah upaya pemerintah daerah, seperti pembuatan jalan tembus
sepanjang 2,3 kilometer dengan lebar 50 meter, jalan lingkar untuk
memudahkan akses, dan penyiapan SDM kebandaraan melalui Politeknik
Negeri Banyuwangi.
"Kami juga sudah mengurung lokasi sekitar bandara dengan tata ruang
yang khusus. Agar lansekap sekitar bandara tetap sawah dan hijau, siapa
pun yang mengajukan IMB pendirian bangunan di sekitar bandara tidak kami
izinkan. Ini agar lokasi sekitar bandara tertata," kata dia.
Direktur Operasi AirNav Wisnu Darjono mengatakan, secara teknis
dengan infrastruktur alat yang ada sekarang, Bandara Banyuwangi
sebenarnya sudah bisa diterbangi malam hari. Hanya saja, untuk mencapai
tahap yang ideal, diperlukan pemasangan instrument landing system (ILS)
yang di antaranya membutuhkan ketersediaan lahan. Selain itu, diperlukan
penambahan SDM untuk menunjang operasional pada malam hari.
"Kami siap menyediakan ILS dengan beberapa persyaratan teknis yang
akan dibahas lebih lanjut dengan operator bandara, maskapai, dan
pemerintah daerah," kata Wisnu.
Sekretaris Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Banyuwangi
Ali Ruchi menambahkan, pemerintah daerah siap mendukung infrastruktur
penunjang agar bandara bisa beroperasi malam hari. Misalnya, lahan untuk
perempatan alat ILS yang membutuhkan lahan di dua lokasi masing-masing
seluas 225 meter. Lahannya telah disurvei oleh AirNav Indonesia pada
25-27 Maret lalu, yaitu di sekitar bandara dan kawasan Singojuruh.
"Dalam satu pekan ini, kami juga menggelar koordinasi lagi dengan
operator bandara, maskapai, dan perwakilan AirNav untuk membahas langkah
teknisnya," kata Ali Ruchi. (humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar