Padahal banyak di antara kita yang
barangkali satu dua kali me lewati kawasan yang tidak jauh dari
Perkebunan Kalibendo tersebut. Letaknya tidak jauh dari pusat Kota
Banyuwangi. Untuk bisa sampai di Kampung Anyar hanya butuh waktu sekitar
15 menit dengan perjalanan meng gunakan kendaraan bermotor.
Video= https://www.youtube.com/watch?v=o4vzXbYaFag&list=UUepNWDWf_cjykU8PXZbbFwg
Tak banyak yang mengetahui jika ka wasan Desa Kampung Anyar Keca matan Glagah ini menyimpan po tensi wisata alam yang tidak kalah ba gus dengan objek wisata lainnya.
Video= https://www.youtube.com/watch?v=o4vzXbYaFag&list=UUepNWDWf_cjykU8PXZbbFwg
Tak banyak yang mengetahui jika ka wasan Desa Kampung Anyar Keca matan Glagah ini menyimpan po tensi wisata alam yang tidak kalah ba gus dengan objek wisata lainnya.
Selain kondisi jalan yang
bagus, lokasinya yang berada di tepi jalan memudahkan untuk
dijangkau. Salah satu lokasi di Desa Kampung Anyar yang menyimpan
potensi wisata terdapat di jurang sisi kanan jalan. Itu apabila kita
berangkat dari arah Kota Banyuwangi. Begitu memasuki desa ini,
pandangan kita akan dihadapkan dengan pepohonan dan sawah di sebelah
kanan jalan. Dibatasi oleh jurang yang di bawahnya mengalir sungai
dengan air cukup jernih.
Di antara tebing itulah terdapat tiga
air terjun yang langsung bersumber dari mata air. Masing-masing mata air
itu berbeda. Ketiga mata air yang muncul dari tebing itu adalah Sumber
Jagir, Sumber Pawon dan Sumber Buyut Ijah. Jarak ketiganya
hanya beberapa meter. Seolah-olah tempat ini merupakan air terjun
bersaudara. Tingginya sumber dan terjalnya cadas tebing membuat suara
air menggerojog keras. Udara di sekitarnya pun terasa dingin oleh buih
yang bertebangan terba wa angin.
Selain itu, masih ada satu lagi air
terjun yang tidak kalah eksotik dengan tiga air terjun tersebut. Air
terjun yang satu ini agak terpisah. Untuk menuju lokasi air terjun yang
oleh masyarakt sekitar disebut Ketegan bisa dilakukan dengan cara
menyusuri aliran sungai menuju hulu sungai. Menuju lokasi ini cukup
menguras keringat, namun jernihnya air dan rimbun dedaunan yang teduh
akan melupakan setiap orang yang ke sana terhadap rasa capek.
Oleh masyarakat sekitar, secara
gotong royong tempat itu kini rutin dibersihkan dan dirapikan setiap
akhir pekan. Untuk pengunjung umum sebenarnya tem pat ini belum resmi
dibuka. Untuk sementara, pengunjung yang ingin menikmati air terjun bisa
menitipkan kendaraannya di rumah warga. Jalan masuk menuju tempat ini
pun masih menggunakan jalan setapak. Namun bukan berarti keindahan
tempat ini berkurang. Jalan setapak yang berkelok-kelok juga cukup
menghibur siapa saja yang melangkahkan kaki ke sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar