29 Maret 2016

Taman nasional baluran, afrika kecil diujung timur pulau jawa

Taman Nasional Baluran adalah salah satu Taman Nasional di Indonesia yang terletak di wilayah Banyuputih, Situbondo dan Wongsorejo, Banyuwangi (sebelah utara), Jawa Timur, Indonesia.
 VIDEO = https://www.youtube.com/watch?v=AlKvUsRiG6U
Nama dari Taman Nasional ini diambil dari nama gunung yang berada di daerah ini, yaitu Gunung Baluran. Gerbang untuk masuk ke Taman Nasional Baluran berada di 7°55'17.76"S dan 114°23'15.27"E. Taman nasional ini terdiri dari tipe vegetasi sabana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Tipe vegetasi sabana mendominasi kawasan Taman Nasional Baluran yakni sekitar 40 persen dari total luas lahan.


Berdasarkan SK. Menteri Kehutanan No. 279/Kpts.-VI/1997 tanggal 23 Mei 1997 kawasan TN Baluran ditetapkan memiliki luas sebesar 25.000 Ha.
Sesuai dengan peruntukkannya luas kawasan tersebut dibagi menjadi beberapa zona berdasarkan SK. Dirjen PKA No. 187/Kpts./DJ-V/1999 tanggal 13 Desember 1999 yang terdiri dari:[2]


  1. zona inti seluas 12.000 Ha.
  2. zona rimba seluas 5.537 ha (perairan = 1.063 Ha dan daratan = 4.574 Ha).
  3. zona pemanfaatan intensif dengan luas 800 Ha.
  4. zona pemanfaatan khusus dengan luas 5.780 Ha, dan zona rehabilitasi seluas 783 Ha.
  5.  

Pos Pantau Gunung Api Raung Ds Sumber Arum Songgon Banyuwangi

Memantau aktivitas pos pengamatan Gunung Api Raung di Dusun Mangaran, Desa Sumber Arum, Kecamatan Sanggon, Kabupaten Banyuwangi. Pakde Karwo didampingi Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.
VIDEO = https://www.youtube.com/watch?v=8Sz2Q6rYHTM
Selain melakukan pemantauan, gubernur juga menyerahkan sejumlah bantuan kebutuhan dalam penanan bencana Gunung Raung. Pakde Karwo bersama Bupati Banyuwangi tiba di pendopo Kecamatan Songgon sekitar pukul 09.00 WIB.
Di Pendopo ini, Pakde Karwo mendengarkan pengarahan dari BPBD Kabupaten Banyuwangi serta langkah-langkah dalam penanganan bencana letusan gunung raung.
Dari tempat tersebut langsung beranjak menuju pos pantau sekira 20 kilometer dari lokasi tersebut.
Menurut Pakde Karwo, dalam penanganan bencana ini Pemprov Jatim telah melakukan sejumlah langkah-langkah. Salah satunya adalah gladi posko yang dilakukan bersama pemerintah kabupaten.
"Aktivitas gunung Raung memang demikian. Bisa dibilang ini adalah siklus lima tahunan. Gladi Posko ini untuk mengetahui bagaimana langkah warga ketika bencana itu terjadi dan dilakukan setiap bulan September

Eksotisme Pantai Bama di Taman Nasional Baluran

Siapa sangka jika dibalik eksotiknya Taman Nasional Baluran menyimpan sebuah pantai cantik dan indah bernama Pantai Bama.

VIDEO = https://www.youtube.com/watch?v=V9vtTYBZtRE
Taman Nasional Baluran, Taman Nasional di Indonesia yang terletak di wilayah Banyuputih, Situbondo dan Wongsorejo, Banyuwangi (sebelah utara), Jawa Timur, Indonesia.
Taman Nasional Baluran sendiri merupakan sebuah taman nasional dengan topologi yang beragam. Taman nasional ini terdiri atas daratan dan lautan yang menghasilkan perpaduan alam yang menakjubkan.

Pantai Bama sendiri menjadi destinasi favorit ditengah Taman Nasional Baluran yang sebagian luas wilayahnya dihuni oleh utan mangrove, hutan musim, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun.
Pantai Bama tidak terlalu ramai dikunjungi oleh wisatawan. Namun bukan berarti pantai ini harus dilewatkan. Daya tarik dari pantai ini selain pasir putih serta air lautnya yang bersih adalah suasana natural yang sangat terasa.Pemandangan dunia bawah laut di Pantai Bama ini terlihat sangat indah dengan banyaknya terumbu karang serta ikan hias. Dengan ombak yang cukup tenang Anda bisa melakukan snorkeling untuk melihat-lihat keindahan dunia bawah laut di Pantai Bama.
Selain itu, keindahan pemandangan sunrise atau matahari terbit di Pantai Bama menjadi incaran para wisatawan. Jika beruntung Anda juga akan bisa melihat hewan-hewan liar seperti biawak, lutung serta berbagai macam jenis burung.

Beberapa fasilitas disediakan untuk wisatawan seperti kamar bilas, tempat makan dan tempat istirahat. Untuk mencapai lokasi Pantai Bama, Anda harus menempuh perjalanan sekitar 15 km dari pintu gerbang Taman Nasional Baluran.

Kuburan China Jadi Alternatif Tempat Santai,Banyuwangi

Kuburan China Banyuwangi
VIDEO Banyuwangi City Kuburan = https://www.youtube.com/watch?v=GP4GdHUUwX8
Video Pedotan City Kuburan          = https://www.youtube.com/watch?v=d1E85i5uk04
VIDEO Srono City Kuburan          = https://www.youtube.com/watch?v=IeYS75h2uX0



Air Terjun Telunjuk Raung 2016 - Mangaran Sumberarum Banyuwangi,Wisata Baru

Air terjun Telunjuk Raung semakin diminati warga. Air terjun itu berada di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon.
VIDEO =  https://www.youtube.com/watch?v=hHKyVtZex10
Dengan berkembangnya air terjun baru itu, berarti di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon,  kini ada tiga air terjun.
Selain  air terjun Telunjuk Raung, dua air terjun lain adalah Air Terjun  Li der di Dusun Bejong, Desa Sumberarum, dan Air Terjun Selendang Arum, di Dusun Sempol, Desa Sumberarum. Lokasi air terjun Telunjuk Raung  berada di kaki Gunung Raung, tepatnya di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum.

Eksotisme Ijen, Undang Crosser Chris Birch Untuk Taklukkan

Hutan Banyuwangi yang masih alami dan rute pegunungan yang menantang membuat sejumlah crosser asing penikmat adventure off road motor tertarik untuk menjajalnya. Mulai dari Matteo Guerinoni, Roberto d’Auria, dan Chris Birch yang juara dunia menjelajahi alam Banyuwangi selama dua hari mulai Sabtu hingga Minggu (26 – 27/3).
VIDEO Ilustrasi = https://www.youtube.com/watch?v=AjAtSlwDnmc
Event yang diberi nama Black Parade 5 ini diikuti 200 crosser, baik dari Indonesia maupun luar negeri. Beberapa Expert Enduro asal Italia diundang juga seperti Roberto Spadola, dan Frank Tuorille. Sementara crosser Indonesia yang ambil bagian dalam event ini berasal dari Bali, Kalimantan, Palu, Madura, Jakarta, Malang, Pasuruan dan Medan.
Dikatakan Koordinator Black Parade, Yoyok Nugroho Black Parade adalah event yang digagas para pecinta enduro dirt bike. Digelar kali ke-4, event ini dibuat bukan untuk kompetisi, melainkan untuk menjajal kemampuan masing-masing peserta menaklukkan tantangan alam yang ada.
“Ijen kita pilih karena medannya memang menantang. Mereka pasti terkesan dengan rute di Banyuwangi,” kata Yoyok.
Sementara itu, Chris Birch yang juara dunia dari Selandia Baru mengatakan meski telah menjuarai berbagai kompetisi, bisa menjajal alam Banyuwangi menurutnya adalah tantangan tersendiri. “I heard that the nature here is beautiful with its hot climate. And don’t forget about the difficult obstacle. Hmmm..it will be a lot of fun (Saya dengar Banyuwangi punya alam yang indah dengan udaranya yang panas. Dan jangan lupa dengan tantangannya yang berat. Hmm...pasti menyenangkan) ,” ujar  Birch saat diterima Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Pendopo, Jumat (25/3).
Chris yang memulai skill off road motor bikenya sejak 2007 telah menorehkan berderet prestasi. Di antaranya   juara 8 kali New Zealand Enduro overall champion, tiga kali juara Roof of Africa, tujuh kali naik podium Red Bull Romaniacs.
Matteo Guerinoni presenter MotoGP di salah satu televisi nasional mengatakan hal yang sama. Menjajal track Ijen bakal menjadi tantangan tersendiri buat dia. “Banyuwangi cantik ya. Kotanya bersih, rapi dan tertata. Kelihatannya nyaman. Saya ingin segera menikmati tantangan alam Banyuwangi yang katanya luar biasa,” tukas Matteo.
Black Parade 5 ini akan menjajal rute sejauh 135 Km pada hari pertama (Sabtu/ 26/3). Diawali dari Hotel Mirah melewati Perkebunan Selogiri – Tawonan – Paltuding – Kawah Wurung – Perkebunan Kalibendo – hingga finish di Mirah. Hari Minggu rute yang ditempuh lebih pendek yakni 85 Km dengan start di Kecamatan Licin hingga finish di Perkebunan Kali Klatak. (Humas)

20 Maret 2016

Arisan Jamban Banyuwangi Dikunjungi Tim Penilai Inovasi Publik Kemenpan RB

Masuk sebagai salah satu nominator  pelayanan publik terbaik nasional, program arisan jamban di Desa Kaliploso, Kecamatan Cluring,  Banyuwangi langsung dikunjungi tim panel Inovasi Pelayanan Publik
VIDEO = https://www.youtube.com/watch?v=1W1h_mBF3fs
Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), Sabtu (19/3).
Dalam kunjungan ini, tim panelis dipimpin Deputi Pelayanan Publik Kemenpan RB Mirawati Sudjono. Panelis yang turut hadir di antarnya mantan Wakil Menpan RB 2011 - 2013 Prof Dr Eko Prasojo dan peneliti senior LIPI Prof Dr Siti Zuhro.
Setiba di lokasi, para tim panel langsung mendengarkan cerita para warga bagaimana program dengan akronim Pujasera - Pergunakan Jamban Sehat, Rakyat Aman (Pujasera) ini berjalan. Dituturkan Kepala Puskesmas Tampo, Kec Cluring, Tatik Setiyaningsih Mkes, program arisan jamban yang dimulai tahun 2014 ini berawal dari rendahnya kepemilikan jamban di Cluring. Di satu sisi, kata Tatik, puskesmas dituntut bisa  mewujudkan gerakan bebas buang air besar (BAB) di sembarang tempat alias Open Defecation Free/ODF.
"Saat itu, di empat desa terdapat 8.045 KK. Penduduk yang memiliki jamban hanya 1.034 KK. Maka kami pun mulai kampanye ODF secara masif dengan melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan Satgas ODF yang jumlahnya 50 orang. Ternyata kampanye saja tidak cukup, perlu ada  aksi nyata," ujar Tatik.
Maka, puskesmas bersama kader Pujasera membuat gerakan membongkar jamban di sungai. Mereka langsung menancapkan pengumuman berisikan ajakan menggunakan jamban sehat di tempat-tempat yang biasanya orang buang air besar sembarangan. "Warga juga diberi edukasi bahwa BAB di sungai tidak baik bagi kesehatan," ujarnya.
Selanjutnya, memberikan pinjaman dengan bunga lunak bermitra dengan program lain dari pemerintah yang melibatkan penyedia bahan bangunan. Di dusun setempat juga dibentuk "Arisan Jamban" yang diikuti warga kurang mampu. Setiap bulan, arisan diundi.
"Dari arisan ini setiap bulan terbangun rata-rata 288 jamban. Setelah itu, warga dan kader Pujasera bersama-sama membangunkan jamban untuk warga kurang mampu tersebut. Juga ada intervensi pemerintah dalam bentuk bantuan untuk melengkapinya," jelas Tatiek.
Hasilnya, kata Tatiek, di wilayah Puskesmas Tampo terwujud 2 desa ODF dari empat desa. Kepemilikan jamban kini sudah menjadi 5.025 keluarga atau meningkat 386 persen. "Tahun ini juga empat desa di Puskesmas Tampo bisa ODF semuanya. Semua keluarga akan memiliki jamban pribadi," kata alumnus Magister Manajemen Kesehatan Universitas Brawijaya itu.
Selain itu, angka kesakitan yang disebabkan penyakit lingkungan buruk semakin menurun. Dari 35 persen (2013) menjadi 18 persen (2015), diare dari 28,2 persen menjadi 12 persen. Lalu Typoid dari 8,7 persen menjadi 38 persen, DHF dari 0,25 persen menjadi 0,10 persen, Influenza dari 10,3 persen menjadi 8,5 persen.
Mendengar paparan dari Kepala Puskesmas Tampo tersebut, ini, para panelis langsung memberikan apresiasi yang tinggi kepada warga Kaliploso. Deputi Pelayanan Publik Kemenpan RB Mirawati Sudjono mengatakan inovasi yang dibuat Banyuwangi ini sangat bagus.
“Inovasi ini memang istimewa. Idenya tidak dari atas tetapi dari bawah dan melibatkan banyak pihak, mulai masyarakat, aparat desa, instansi lainnya ikut andil dalam gerakan ini. Istimewanya lagi, program ini sangat applicable, bisa dicontoh daerah lain," ujar Mirawati.
Sementara itu, Eko Prasodjo menyatakan optimismenya bahwa program ini bisa lolos di uji layanan publik. Alasannya, kata dia,  inovasi ini mempunyai dampak yang luar biasa terhadap indikator kesehatan. Lalu, adanya rasa kepemilikan masyarakat, program ini dianggap sebagai kebutuhan oleh masyarakat.
Selain itu, lanjut dia, dalam merombak mindset masyarakat sosialisasi program ini diselaraskan budaya masyarakat.  Yang keempat, program ini sangat bisa direplika di seluruh wilayah di Banyuwangi.
"Banyuwangi ini banyak punya inovasi publik seperti program Lahir Procot Pulang Bawa Akta. Setiap inovasi yang diluncurkan selalu ada tujuan jangka panjangnya. Saran saya, sustainability seperti in harus tetap dijaga," ujar Eko yang juga sebagai staf pengajar di Universitas Indonesia.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menambahkan, di Banyuwangi, pihaknya mewajibkan setiap 45 unit Puskesmas yang ada untuk membuat inovasi berdasarkan karakteristik permasalahan yang ada. Begitu berhasil, inovasi itu direplikasi ke daerah Puskesmas lainnya. Sejumlah inovasi lain di antaranya program Air Limun (Apresiasi Ibu Cerdas Peduli Imunisasi) dan Sakti (Stop Agka Kematian Ibu dan Bayi).
Hasilnya, angka kematian bayi per 1.000 kelahiran berhasil dari 9,31 (2012) menjadi 6 (2014), berhasil melampaui target MDGs untuk Banyuwangi yang sebesar 23. Adapun angka kematian Ibu juga menurun drastis dari 142 menjadi 93, berhasil melampaui target MDGs sebesar 102.
Selain mengunjungi lokasi arisan jamban, para panelis ini menyempatkan diri mengunjungi lounge pelayanan publik di kantor Pemkab Banyuwangi, pelayanan perijinan satu atap di kantor Badan Perijinan dan Pelayanan Terpadu, dan Bangsring underwater, tempat restorasi terumbu karang yang digagas oleh pokmas, dan akhirnya menjadi salah satu destinasi wisata andalan Banyuwangi.  (humas)

Banyuwangi Kini Punya Lori Wisata Susuri Indahnya Alam Perkebunan

Ada atraksi wisata anyar di Kabupaten Banyuwangi, yaitu menyusuri indahnya alam perkebunan menggunakan lori wisata. Dengan menggunakan kereta wisata ini, wisatawan bisa menikmati indahnya alam dan harum semerbak perkebunan kopi dan cokelat.
Tak hanya itu, wisatawan juga bakal melintasi terowongan sepanjang ratusan meter yang bakal menjanjikan pengalaman tak terlupakan. Lori wisata ini resmi diluncurkan Minggu (20/3) oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan  Dirut Keuangan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didik Hatantyo.  "Lori wisata ini adalah bentuk kolaborasi. PT KAI mendukung upaya pengembangan wisata di Banyuwangi. Wajib dijajal bagi wisatawan yang menyukai jenis wisata edukasi dan wisata sejarah, karena atraksi ini kental nuansa edukasi dan sejarah," kata Anas. Dari sisi wisata edukasi, wisatawan bakal diperkenalkan dengan dunia perkebunan kopi dan cokelat. "Cocok untuk wisata keluarga. Saatnya anak-anak tak hanya tahu soal game di gadget-nya, tapi juga diajak berwisata ke sini," ujar Anas. Adapun dari sisi wisata sejarah, wisatawan diajak melewati terowongan bawah tanah di lorong Gumitir. Di sini akan bisa memberikan edukasi sejarah bagaimana terowongan ini dibangun di masa penjajahan Belanda," kata Anas. Anas menambahkan, lori wisata bakal melengkapi pengembangan destinasi di wilayah barat Banyuwangi. Selain lori wisata, sudah ada Waduk Sidodadi yang memanfaatkan alam kebun sebagai obyeknya. Waduk itu dalam waktu dekat bakal disulap lebih bagus lagi oleh BUMN perkebunan. Pada Mei mendatang, konsep wisata perkebunan berbasis cokelat juga dimulai di Glenmore. "Kamis lalu (17/3), saya sudah menghadap ke Deputi Menteri BUMN Bidang Agro, Pak Wahyu Kuncoro. Beliau mendukung BUMN perkebunan meningkatkan peran pengembangan wisatanya di Banyuwangi. Ini bakal semakin ramai karena wilayah Glenmore dan Kalibaru sudah lama dikenal oleh wisatawan luar negeri, khususnya dari Belanda," ujar Anas. Sementara itu, Direktur Keuangan PT KAI Didik Hartantyo menambahkan, lori wisata ini merupakan inovasi PT KAI yang berkolaborasi dengan daerah maupun BUMN laom untuk menghidupkan destinasi-destinasi wisata di daerah yang bukan hanya kebun, tetapi juga kuliner dan jasa transportasi. "Selain itu, juga untuk membuka akses wisatawan asing dengan menggunakan jalur kereta api. Kedepan kami akan terus mencari daerah-daerah aktif untuk kolaborasi ini. Dan saya melihat Banyuwangi salah satu daerah yang selalu siap untuk kolaborasi pengembangan destinasi wisata baru,"ujar Didik. Lori wisata ini mengambil rute Stasiun Kalibaru - Stasiun Mrawan melewati terowongan Gumitir. Di terowongan sepanjang hampir 700 meter ini wisatawan bisa berhenti dan menikmati suasananya. Sepanjang perjalanan, kawasan perkebunan yang subur menghampar dengan ketinggian lebih dari 400 meter di atas permukaan laut. Dikelilingi sejumlah gunung seperti Gunung Raung dan Gunung Gumitir menjadikan udara sepanjang rute sangat sejuk dengan suhu 20-25 derajat celcius.  Lama perjalanannya pergi-pulang hanya 50 menit. Biaya yang dipatok adalah Rp 1,2 juta per perjalanan. Tiap trip diisi 12 orang penumpang, jadi tiap wisatawan hanya dikenakan Rp100.000. Untuk bisa menggunakan lori wisata ini wisatawan bisa lewat di Stasiun Kalibaru Banyuwangi atau agen wisata daerah. (humas)

Banyuwangi Green & Recycle Fashion, Kampanye Anti Plastik

Kilau warna-warni menyorot indah di langit malam Pantai Boom, menandai puncak pagelaran Green and Recycle Fashion Week 2016. Alunan tetabuhan berpadu dengan gerak lincah penari Jejer Gandrung semakin menambah kemeriahan rangkaiaan Banyuwangi Festival 2016 tersebut.
VIDEO = https://www.youtube.com/watch?v=jhtBquCJeM8
Green and Recycle Fashion tahun ini  sengaja memilih tema plastik sebagai bagian kampanye anti sampah plastik internasional. "Ini merupakan bagian dari kampanye anti plastik internasional dan juga di Indonesia," ungkap Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam malam puncak Green & Recycle Fashion, Minggu malam (20/3). Sebagaimana diketahui bersama, sampah plastik merupakan jenis sampah yang sulit terurai. Oleh karena itu perlu kampanye yang masif untuk mengurangi penggunaan sampah plastik. Di antaranya dengan mendaur ulang sampah plastik menjadi beragam peralatan multi fungsi. "Green and Recycle Fashion ini adalah mengkampanyekan (pengurangan sampah plastik) dalam bentuk lain. Ini untuk melibatkan anak-anak dan masyarakat secara luas untuk memanfaatkan plastik daur ulang," tutur Anas. Pemilihan lokasi di Pantai Boom sejatinya mengandung pesan tersendiri dalam pengelolaan sampah plastik.
Ada 8 juta ton sampah plastik di dunia ini yang terbuang di laut. Dan Indonesia menempati urutan kedua setelah Tiongkok dalam menyumbang produksi sampah plastik di dunia. Banyuwangi sendiri, sebagaimana data yang dilansir Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Banyuwangi, memproduksi 400 ribu ton sampah berbagai bentuk dalam setahun. Oleh karena itu, DKP Banyuwangi terus melakukan berbagai cara untuk menekan laju pertumbuhan sampah tersebut. Selain Green and Recycle Fashion yang memasuki tahun kedua ini, DKP juga menebar ribuan tempat sampah, TPS, depo, bank sampah, TPA, TP3R, berbagai pelatihan dan gerakan-gerakan masyarakat merdeka dari sampah. "Ini merupakan deklarasi Banyuwangi melawan sampah," pungkas Anas. Sekedar diketahui, Green and Recycle Fashion 2016 ini diselenggarakan sejak Minggu siang dengan berbagai kategori. Dalam malam puncak tersebut, Green and Recycle Fashion Week menampilkan seratus talent yang terbagi dalam dua kategori, SMA dan umum. Untuk kelas umum diikuti oleh perwakilan kampus, instansi pemerintahan, swasta, PKK, dan kelompok masyarakat. (Humas)

15 Maret 2016

Atasi Antrean di Pelabuhan Ketapang, Prosedur Pencatatan Manifes Akan Diperpendek

Terkait antrian panjang kendaraan yang akan memasuki Pelabuhan Ketapang, Bupati Banyuwangi  Abdullah Azwar Anas berinisiatif menggelar rapat koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
 VIDEO Evakuasi Korban Kapal Tenggelam = https://www.youtube.com/watch?v=atQdGUgVvr8
Rakor ini digelar untuk mengurai masalah serta mencari solusi atas kemacetan yang terjadi sejak 10 Maret lalu. Hasilnya, disepakati proses pencatatan  manifest prosedurnya diperpendek.
Sejak peristiwa tenggelamnya KMP Rafelia II di Perairan Selat Bali 4 MAret 2016 lalu, Kementrian Perhubungan RI telah memerintahkan bahwa setiap kendaraan dan penumpang yang akan melakukan pelayaran harus  tercatat dalam manifest. Selain itu, setiap kendaraan besar (truk) harus dilakukan pengikatan (lashing).
“Kalau proses lashing kita sudah biasa, dan ini tidak memakan waktu. Namun pencatatan manifest yang harus dua kali ini, yang paling berperan dalam memperpanjang antrian kendaraan yang akan menyeberang. Ini yang harus dipecahkan bersama,” ujar Kepala Otoritas Pelabuhan dan Penyeberangan, Arief Muljanto dalam rakor yang digelar di Kantor ASDP Pelabuhan Ketapang, Senin (14/3).
Jika sebelumnya waktu sandar kapal untuk loading penumpang memerlukan waktu 30 menit. Dengan penerapan SOP ini waktu yang dibutuhkan sampai 1 jam 5 menit. Sebab, setelah data penumpang terkumpul data akan direkap ulang di lembar tertentu. “Lembaran ini yang akan dibawa nahkoda kepada syahbandar untuk diverifikasi untuk mendapatkan surat ijin berlayar,” terang Arif.
Penambahan waktu ini mengakibatkan trip kapal menyeberangi Selat Bali berkurang. Jika biasanya setiap kapal KMP bisa melakukan  8 trip dalam sehari, kini hanya 4-5 trip. Ini mengakibatkan jumlah  kendaraan yang diseberangkan turun dari biasanya  4000 unit, kini hanya 2880 unit.
Sementara itu Kepala Syahbandar Ketapang Ispriyanto mengatakan pelaksanaan SOP perintah langsung dari kantor pusat untuk menjamin keselamatan penyeberangan. “Kami wajib mengikuti prosedur ini baik proses manifest dan lashing sejak turun telegram dari kantor pusat. Kami juga telah mendapatkan surat dari Kapolres untuk melaksanakan SOP yang berlaku,” kata Isprianto.
Bupati Anas pun langsung menawarkan solusi dengan meminta agar proses rekap ulang manifest dipersingkat.  Form awal isian data penumpang, disertakan sebagai  lampiran. Bukan lagi harus dicatat ulang oleh petugas. “Untuk mempercepat manifest yang telah diisi penumpang tidak perlu disalin lagi namun cukup disatukan dengan lembaran rekapitulasinya dan dibawa ke pihak syahbandar,” kata Bupati.
Usul Bupati Anas pun langsung diamini oleh kedua syahbandar yang hadir. “Boleh Pak Bupati, sarannya. Yang penting, data manifest ini bisa kami terima,” ujar Kepala Syahbandar Gilimanuk Delon Wirawan.
Bupati juga menyampikan siap bekerjasama dengan pengelola pelabuhan untuk penerapan teknologi informasi (IT) sebagai langkah jangka panjang  untuk mempersingkat proses manifest.
Langkah selanjutnya Bupati akan melaporkan kepada Gubernur hasil pertemuan tersebut untuk diteruskan kepada pemerintah pusat. “Kami akan langsung berkoordinasi dengan Gubernur agar masalah ini mendapatkan perhatian,” pungkas Bupati.
Untuk mempercepat proses pengisian form manifest, Bupati juga meminta agar pengelola pelabuhan melakukan sosialisasi kepada para sopir dan calon penumpang kapal agar membawa pena. (Humas)

Siaran Langsung di Banyuwangi, INBOX dibuka dengan Tari Gandrung

Banyuwangi menjadi tuan rumah INBOX, sebuah acara musik live produksi salah satu televisi swasta nasional. Dihelat selama dua hari, pada sesi perdana tayangannya, ribuan masyarakat langsung antusias menyerbu lokasi suting yang mengambil tempat di Taman Blambangan, Sabtu pagi (12/3).
VIDEO = https://www.youtube.com/watch?v=Kol1ubGUCrw

 Ribuan masyarakat sejak pukul 06.00 terlihat menyemut Taman Blambangan. Pria wanita, tua muda, hingga anak- anak semua ingin melihat langsung siaran Inbox.
Mereka penasaran ingin melihat dari dekat para idolanya. Seperti yang diungkapkan Hendra Muldani, salah seorang penonton yang ngefans berat sama penyanyi pendatang baru "Tegar". Ini kesempatan untuk melihat mereka langsung, syukur- syukur bisa jabat tangan, ataupun dalat fotonya," ujar Muldani, sambil meneriakkan nama artis pujaanya tersebut. Muldani pun tampak larut dalam kegembiraannya bersama dua temannya yang lain. Dia sengaja datang pagi ke lokasi karena ingin mencari posisi paling depan, berharap dapat berjabat tangan langsung dengan artis idolanya. Selama dua hari ,12-13 Maret akan mengambil lokasi suting di Banyuwangi. Dalam 2 hari itu, akan ada tiga sesi penayangan.
Sejumlah artis papan atas turut memeriahkan acara ini. Sebut saja Rizky Riddho, Mytha Lestari, Tegar, serta artis nasional asal Banyuwangi Danang dan Fitri Karlina. Acara ini dipandu pula MC kondang Kartika Putri, Andhika Pratama, dan Ferry Maryadi. Kehadiran INBOX di Banyuwangi bertepatan dengan peluncuran event wisata tahunan Banyuwangi Festival (B-Fest) 2016. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang didaulat naek ke pentas pun memyempatkan diri berpromosi sejumlah event yang akan menyemarakkan B-Fest ke depan. "Akan ada Gandrung Sewu, Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), International Tour De Banyuwangi Ijen, hingga Underwater festival. Saya juga sangat berterima kasih karena INBOX telah berkenan menjadikan Banyuwangi salah satu lokasi suting," ujar Bupati Anas.
Sesi perdana INBOX yang digelar pagi tadi tepat pukul 06.00 dibuka dengan tari khas Banyuwangi, Gandrung yang diiringi para pemuaik tradisional suku Using, suku Banyuwangi asli. Selain tarian tersebut, sejumlah talent BEC juga memeriahkan acara ini. Bahkan lagu Umbul-umbul Blambangan pun berkumandang yang dinyanyikan bareng-bareng para MC, Bupati Anas, dan swejumlah artis. (Humas)

11 Maret 2016

Yang Baru di Banyuwangi Festival, dari Pesona Bawah Laut sampai Festival Pasar Ikan

Ajang wisata Banyuwangi Festival kembali digelar mulai Maret sampai Desember 2016. Tahun ini, terdapat 53 event yang menyemarakkan Banyuwangi Festival.

Video = https://www.youtube.com/watch?v=TqlucustSGI
Terdapat sejumlah atraksi wisata anyar yang menghiasi Banyuwangi Festival 2016. Di antaranya Banyuwangi International BMX (2 April), Festival Arung Jeram (16-17 April), Student Jazz Festival  (22 April), Underwater Festival (21 Mei), Festival Padu (22 Juni), Festival Merdeka (1-31 Agustus), Public Service Festival (9-12 Agustus), Festival Pasar Ikan (15 Oktober), dan Festival Ramadhan (8-28 Juni).
Adapun event anyar yang berbasis budaya antara lain tradisi arung kanal, Festival Lagu Using, tradisi Puter Kayun, dan Petik Laut Muncar.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, event anyar disajikan untuk semakin memperpanjang siklus destinasi yang akan menambah jumlah dan lama kunjungan wisatawan. Wisatawan yang melihat event wisata budaya bisa didorong mengunjungi berbagai destinasi alam yang ada, sehingga lama kunjungan pun meningkat. Otomatis, uang yang dibelanjakan di Banyuwangi juga bertambah. ”Sekaligus kami ingin mengenalkan betapa beragamnya potensi Banyuwangi,” ujarnya.
Event anyar seperti Underwater Festival juga diperkenalkan untuk mempromosikan kekayaan bawah laut yang bisa menjadi destinasi snorkeling maupun diving favorit seperti di Pantai Bangsring, Pulau Tabuhan, dan Teluk Banyu Biru.
”Underwater Festival ini juga edukasi bagi publik. Akan kami tunjukkan bagaimana masyarakat di Pantai Bangsring melakukan konservasi, berinisiatif menanam dan melestarikan terumbu karang di sana, hingga bagaimana ide cemerlang mereka kini bisa menjadi sebuah destinasi wisata baru. Masyarakat di sana patut diapresiasi dan didukung,” ujar Anas.
Event baru lain Banyuwangi Fish Market Festival (15 Oktober) yang akan digelar di Pantai Muncar, dimaksudkan untuk mengeksplorasi potensi perikanan Banyuwangi. Event ini akan digelar sehari sebelum pelaksanaan tradisi Petik Laut Muncar.
”Jadi kami bikin event yang bisa semakin menaikkan pamor komoditas perikanan laut. Lewat festival ini, misalnya, kami ajak wisatawan untuk mengenal berbagai jenis ikan yang ada. Kami juga akan tunjukkan berbagai olahan hingga produk jadi perikanan, termasuk produk perikanan Banyuwangi yang diekspor,” jelas Anas.
Produksi perikanan tangkap di Banyuwangi mencapai 60,46 juta kilogram pada 2014. Adapun perikanan budidaya mencapai 24,12 juta kilogram. Total nilai perdagangan untuk perikanan tangkap mencapai Rp 1,01 triliun. Adapun perikanan budidaya sebesar Rp 844,89 miliar.
Selain itu, tambah Anas, ada Festival Pelayanan Publik yang digelar untuk mengenalkan berbagai pelayanan publik terbaru. ”Masyarakat akan kami turutkan untuk menciptakan pelayanan yang transparan dan akuntabel. Festival in, juga menjadi wadah kami menampung semua masukan publik akan pelayanan pemerintah daerah,” ujar Anas. (humas)

Alasan Bupati Anas Genjot Wisata di Banyuwangi

Dalam beberapa tahun terakhir, Kabupaten Banyuwangi memacu pengembangan sektor pariwisata. Sektor ini dinilai bisa ikut menjadi pengungkit berbagai sektor di masyarakat, mulai dari ekonomi sampai pendidikan.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pariwisata dikembangkan karena efektif dalam menggerakkan ekonomi. ”Bulan ini promosi dan bikin event, bulan depan sudah ada wisatawan yang berkunjung. Otomatis kalau berkunjung pasti keluarkan uang di Banyuwangi, mulai penginapan, makan, transportasi, oleh-oleh, dan sebagainya,” ujar Anas.
Video Air Terjun Gombeng =https://www.youtube.com/watch?v=jyVKrtsYtqQ
Sektor pariwisata digenjot karena terbukti ikut mampu mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pendapatan per kapita Banyuwangi melonjak 62 persen dari Rp 20,8 juta (2010) menjadi Rp33,6 juta (2014), dan pada 2015 diprediksi bisa menembus Rp 38 juta. Pendapatan per kapita Banyuwangi sudah berhasil melampaui sejumlah kabupaten/kota di Jatim yang sebelumnya selalu di atas Banyuwangi.
”Sektor wisata juga menjadi pengungkit sektor lain seperti infrastruktur. Tahun ini target pembangunan dan perbaikan jalan kami sepanjang 800 kilometer. Beberapa destinasi wisata harus bagus aksesnya, kecuali yang memang dikonsep adventure. Di beberapa destinasi wisata, tahun ini kami bangun dan perbaiki aksesnya seperti di Pantai Bangsring,” ujarnya.
Geliat bisnis dan pariwisata tecermin dari lonjakan penumpang di Bandara Blimbingsari Banyuwangi yang mencapai 1.308 persen dari hanya 7.826 penumpang (2011) menjadi 110.234 penumpang (2015).
Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung di Banyuwangi pada tahun ini ditargetkan mencapai 50.000 orang, naik dibanding tahun lalu yang sekitar 40.000 orang. Adapun wisatawan domestik ditargetkan bisa menembus 2 juta orang dari posisi tahun lalu sebesar 1,7 juta. Jumlah wisatawan ini diverifikasi dari data hotel dan pengelola destinasi wisata.
Sektor-sektor yang berkaitan dengan pariwisata di Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) juga tumbuh pesat. Berdasarkan data BPS, nilai akomodasi dan makan-minum yang berkaitan dengan hotel dan bisnis kuliner meningkat sekitar 80 persen dari Rp 666 miliar (2010) menjadi Rp 1,19 triliun (2014). Total PDRB melonjak dari Rp 32,46 triliun menjadi Rp 53,37 triliun.
”Indikator ekonomi menunjukkan tren membaik. Gini ratio atau indikator kesenjangan di Banyuwangi sudah turun menjadi 0,29; semakin mendekati 0 semakin baik, sudah lebih baik dari rata-rata nasional maupun provinsi. Tapi tentu masih ada problem yang harus terus diperbaiki. Kami berharap sektor pariwisata melalui Banyuwangi Festival menjadi pengungkit bagi perbaikan di berbagai sektor,” kata Anas.
Contoh lain, lanjut Anas, adalah pengembangan SDM yang dijalankan mengiringi geliat pariwisata. Misalnya, Banyuwangi menggelar kursus bahasa asing gratis bagi warga di seluruh desa. Sukses berjalan tahun lalu, kursus itu bakal kembali digelar tahun ini. Demikian pula pendidikan formal di mana tahun ini mulai dibangun SMKN 2 Tegalsari dengan jurusan pariwisata dan batik. SMK baru ini hadir melengkapi SMK yang telah ada seperti SMKN 1 yang punya jurusan akomodasi perhotelan. ”Anak-anak SMKN 1 itu yang kini banyak membantu pengelolaan hotel-hotel di Banyuwangi. Ini bagian dari pengembangan SDM seiring dengan peningkatan sektor wisata,” kata Anas. (humas)

Banyuwangi Festival 2016 resmi dimulai

Banyuwangi Festival 2016 resmi dimulai. Event wisata tahunan ini di-launching langsung oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Pendopo kabupaten, Jumat (11/3). Launching ini dihadiri seluruh event organizer yang semuanya adalah pegawai Pemkab Banyuwangi.

VIDEO = https://www.youtube.com/channel/UC8a9uERwTNaAfH1SFm8JJ6w/videos
Peluncuran Banyuwangi Festival (B-fest) 2016 kali ini cukup istimewa karena dihadiri seluruh penanggung jawab event, yang kesemuanya adalah kepala SKPD Pemkab Banyuwangi. Mulai kepala badan, dinas, kantor, hingga camat.
“Launching ini berbeda dengan launching di daerah lain. Karena disini pelaksana kegiatan bukanlah event organizer (EO) melainkan para satker langsung, maka saat kami rilis B-Fest 2016, semua ka SKPD datang. Mereka ini lah EO-nya,” ujar Bupati Anas.
Banyuwangi Festival merupakan agennda wisata tahunan yang digagas pemkab Banyuwangi. Para penggerak event ini hampir sebagian besar PNS pemkab. “Awalnya dulu dihelat, beberapa event sempat ditangani oleh EO, lalu di sini terjadi transfer knowledge. Setelah setahun berjalan, semua event langsung di-handle oleh PNS yang ada di sini. Ini akan menjadi gawe keroyokan pemerintah daerah sebagai upaya menggerakkan perekonomian rakyat,” kata Anas.
Dikatakan Bupati Anas, B-fest tahun ini dimulai Maret sampai Desember 2016. Ada 53 event yang menyemarakkan Banyuwangi Festival. Agenda tahunan berskala besar seperti International Tour de Banyuwangi Ijen (11-14 Mei), Banyuwangi Batik Festival (9 Oktober), Jazz Pantai (27 Agustus), Festival Gandrung Sewu (17 September), dan Banyuwangi Ethno Carnival (12 November), akan dilengkapi sejumlah event baru yang lebih semarak.
Sejumlah atraksi wisata anyar seperti Banyuwangi International BMX (2 April), Festival Arung Jeram (16-17 April), Student Jazz Festival  (22 April), Underwater Festival (21 Mei), Festival Padu (22 Juni), Festival Merdeka (1-31 Agustus), Public Service Festival (9-12 Agustus), Festival Pasar Ikan (15 Oktober), dan Festival Ramadhan (8-28 Juni).
 “Bertambahnya jadwal ini karena kami memasukkan tradisi dan budaya yang sudah mengakar. Kami berdiskusi dengan Dewan Kesenian Blambangan, sepakat memasukkan tradisi masyarakat yang tahun-tahun lalu belum dimasukkan ke agenda Banyuwangi Festival. Seperti tradisi arung kanal di kawasan Bangorejo, Puter Kayun di kawasan Boyolangu, dan Gredoan. Bahkan kita gelar Festival Lagu Using. Semua tak lain hanya untuk mengenalkan budaya Banyuwangi ke khalayak luas,” ujar Anas. Using adalah suku masyarakat asli Banyuwangi.
Sejumlah tradisi asli Banyuwangi yang akan difestivalkan tahun ini antara lain Barong Ider Bumi, Tari Seblang, Tumpeng Sewu, Kebo-keboan, hingga tradisi lomba tahunan perahu layar.
”Kami juga menggelar Festival Padi dan Banyuwangi Fish Market Festival untuk menguatkan dan mempromosikan produk pertanian serta perikanan. Misalnya, bakal ditampilkan beras organik dan beras merah organik. Juga ada Agro Expo yang kami gelar saat durian merah ramai dipanen April nanti,” ujar Anas. (humas)

09 Maret 2016

Karnaval Inbox SCTV Ke Banyuwangi, Launching Banyuwangi Festival 2016

Karnaval Inbox, Launching Banyuwangi Festival 2016
Hari / Tanggal = Sabtu-Minggu, 12 & 13 Maret 2016
Tempat =  TamanBlambangan



by =https://www.youtube.com/channel/UC8a9uERwTNaAfH1SFm8JJ6w/videos
Sedikit info buat warga banyuwangi.. UNTAG BERPARTISIPASI dalam Acara INBOX SCTV LIVE BANYUWANGI
Karnaval Inbox Banyuwangi!Dimeriahkan oleh :
- Danang D'academy
- Fitri Carlina
- Mitha lestari
- BEBIZIE
- Risky-Ridho D'academy
- Gamma 1,
- Govinda
- shae
- Zigas
- Wika salim
- Bian
- D'bagindas
- Melinda
- Seruni bahar
- Tegar
- lastchild
- via vallen
- Zian
dan masih banyak lainnya!
Dan dimeriahkan oleh Host:
ANDHIKA PRATAMA
GADING MARTEN
FERRY MARYADI
KARTIKA PUTRI
KURANG SERU GIMANA LAGI???
MARI MERIAHKAN LAUNCHING
BANYUWANGI FESTIVAL 2016
BERSAMA INBOX SCTV DAN ARTIS-ARTIS IBU KOTA
LIVE TAMAN BLAMBANGAN
BANYUWANGI
SABTU - MINGGU
12-13 MARET 2016.
TERUSKAN BC INI BIAR BANYUWANGI ISTIMEWA.
no tipu tipu.
google aja siaran inbox ke Bwi.

05 Maret 2016

KNKT Mulai Investigasi Tenggelamnya KMP Rafelia II

Komite Nasional Keselamatan Transportasi tiba di Banyuwangi, Sabtu (5/3). Tim tersebut langsung memaparkan langkah-langkah penyelidikannya saat koordinasi bersama pemangku kepentingan terkait di kantor ASDP Pelabuham Ketapang. Dipimpin oleh Kapten Aldrian Dalimunte, KNKT menugaskan 5 orang yang terlibat dalam penyelidikan tenggelamnya kapal KMP Rafelia II. "Kami langsung berkoordinasi dengan pihak syahbandar. Kami segera akan lakukan penyelidikan penyebab kecelakaan ini," jelas Aldrian yang juga sebagai Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Pelayaran KNKT.  Hari pertama investigasi ini, jelas Aldrian, akan dilakukan wawancara mendalam dengan penumpang kapal. Usai koordinasi, tim langsung menuju rumah sakit tempat korban dirawat. "Ini prioritas kami dulu, mencegah korban pulang duluan. Setelah yang di rumah sakit, baru kita ke penumpang lainnya," jelasnya. Setelah wawancara intens dengan korban, KNKT baru akan melakukan pengumpulan dokumen-dokumen terkait kapal. "Sesegera mungkin kita buatkan rekomendasi, dan segera kami laporkan," ujar Aldrian. Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan KNKT dengan segera turun ke Banyuwangi. "Kami berterima kasih,  semua pihak segera merespons tragedi ini dengan sangat cepat. Bahu-membahu semuanya, tidak saling menyalahkan. Basarnas bahkan mengerahkan sekitar 200 personelnya, nelayan setempat juga turun membantu pencarian korban," ujar Anas. Hingga berita ini dibuat telah ditemukan 4 jenazah dari 5 korban yang dinyatakan hilang dalam tragedi tenggelamnya Kapal Rafelia II di perairan Selat bali pada Jumat (4/3). Keempat tersebut terdiri atas 2 jenazah pria, 1 perempuan, dan 1 bayi laki-laki. Dua jenazah pria adalah mualim Puji P. dan seorang sopir truk bernama Agustia asal Karawang, Jawa Barat. Ada pun Ibu dan anaknya masing-masing adalah Masruroh (25 tahun) dan M. roman (18 bulan). Saat ini, masih ada satu korban yang belum ditemukan, yaitu nakhoda Bambang Adi. Bupati Anas ikut  menenangkan keluarga korban, di antaanya adalah ibunda korban Puji, Mualim I KMP Rafelia 2.  Anas juga mendatangi RSUD Blambangan untuk melihat jenazah korban yang baru ditemukan. Termasuk menengok Agus Wahyudi, korban yang akan dioperasi karena patah tulang di bagian kaki. "Saya sudah sampaikan ke asuransi, mohon proses pencairan klaim jangan dipersulit," tegas Anas. (Humas)

Korban Hilang Belum Ditemukan, Penyelaman Lanjut Pagi ini

Bupati Banyuwangi, Forpimda, dan jajaran terkait menggelar rapat koordinasi terkait tenggelamnya KMP Ravelia II di Selat Bali, Jumat (4/3). Bertempat di salah satu ruangan kantor ASDP Ketapang, Bupati
Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Kapolres Banyuwangi Bastoni, Dandim Banyuwangi, Kapolairlut Bashori Alwi, General Manager ASDP Ketapang M. Yusuf Hadi, Basarnas dan pihak terkait lainnya membahas tentang kepastian jumlah korban dan berbagai upaya penyelamatan. Setelah pendataan dan validasi lewat wawancara dengan korban yang selamat, jumlah total penumpang KMP Rafelia ada 81 orang. 76 di antaranya berhasil ditemukan dan 5 lainnya masih dalam proses pencarian. "Awalnya memang terdata 80 orang, pasca rakor tadi kita mendapat laporan dari salah satu penumpang bahwa salah satu teman mereka yang berprofesi sebagai sopir truk belum ditemukan," ujar Bupati Anas. Bashori Alwi dari Polisi Air dan Laut Banyuwangi mengatakan proses pencarian korban hilang ini akan dilanjutkan besok pagi. "Malam ini proses penyelaman dihentikan. Akan dilanjutkan besok pagi," paparnya. Posisi kapal sendiri, lanjut Bashori, terdapat di kedalaman 15 meter di dasar laut. Berkisar antara 200-300 meter dari bibir pantai. Tepatnya berada di kordinat 08 derajat 19 menit 848 detik Lintang Selatan dan 114 derajat 22 menit 934 detik Bujur Timur. "Posisinya kurang lebih 100-200 meter dari kabel bawah laut," imbuhnya. Basarnas Jawa Timur yang terjun langsung untuk melakukan evakuasi setidaknya mengerahkan 60 personel dengan peralatan lengkap. Saat ini, sejumlah alat berat, helicopter, dan sejumlah kapal sedang menuju Banyuwangi. "Besok pagi, semua personil dan peralatan sudah siap untuk evakuasi," tukas salah satu anggota Basarnas. Sementara itu, terkait penyebab kecelakaan kapal tersebut masih belum diketahui pasti. Menurut GM ASDP Ketapang M. Yusuf Hadi, KMP yang baru beroperasi sejak 25 Desember 2015 kemarin itu telah memenuhi semua uji kelayakan beroperasi. "Kapal tersebut mulai beroperasi 25 Desember kemarin. Tentunya setelah diverifikasi kelayakannya," ungkapnya. Lebih lanjut Anas mengharap patroli terus dilakukan sepanjang malam ini. Melalui Dinas Kesehatan, Anas juga mensiagakan 10 ambulan dan RSUD Blambangan untuk siap menerima korban sewaktu-waktu dibutuhkan.Selain itu, Anas telah berkordinasi dengan Camat dan BPBD Kab. Banyuwangi untuk menyiapkan logistik yang dibutuhkan selama proses evakuasi. Anas juga mengharap kepada Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) untuk segera turun menginvestigasi penyebab tenggelamnya kapal tersebut. "Kami berharap KNKT segera turun tangan untuk memastikan penyebab tenggelamnya. Rekomendasi KNKT ini penting untuk menjamin keselamatan penumpang selanjutnya. Apalagi intensitas penyeberangab Ketapang cukup padat," dorongnya. Pihak asuransi juga memastikan bahwa biaya perawatan korban di rumah sakit akan dilunasi pihak asuransi. Sedangkan bagi korban meninggal akan mendapat santunan seratus juta. Begitu pula dengan kendaraan dan muatannya pun akan diganti seratus persen oleh asuransi. Sebelum beranjak ke RS Islam, Anas juga berpesan kepada pihak asuransi untuk mempermudah prosea administrasi," pungkasnya. (Humas)

02 Maret 2016

Green Architecture Bandara Blimbingsari Diapresiasi BKSAP

Arsitektur Bandara Blimbingsari yang sedang dalam proses pembangunan mengundang apresiasi Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI. Konsep green architectur (arsitektur hijau) yang diusung Bandara Blimbingsari dinilai sebagai bentuk dari pembangunan berkelanjutan. BKSAP sengaja datang ke Banyuwangi untuk melihat program pemerintah daerah yang sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) 2015-2030 yang dicanangkan PBB.

Ditemani Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, rombongan BKSAP terjun langsung memantau progres pembangunan terminal VIP Bandara Blimbingsari. Bangunan rancangan arsitek Andra Matin tersebut, mengedepankan penggunaan energi sehemat mungkin. Menurut Anas, bandara ini ke depannya akan meminimalisir penggunaan AC dan lampu di siang hari. "Sengaja kami memakai kayu ulin sebagai sekat sehingga angin dan cahaya bisa masuk. Jadi, bisa menghemat penggunaan AC dan lampu. Kira-kira begitu," papar Anas.
Bandara Blimbingsari nantinya akan dihiasi dengan tumbuhan hijau dan kolam-kolam ikan. Tumbuhan hijaunya tidak hanya berada dibagian dalam saja, namun atap yang berbentuk setengah atap rumah adat Osing, juga dihiasi dengan rumput-rumput hijau.
Inovasi infrastruktur yang hijau dan hemat energi pada pembangunan Bandara Blimbingsari, menurut Sarwo Budi  Wuryanti, salah satu anggota BKSAP, telah sesuai dengan tujuan dari pembangunan berkelanjutan. "Konsep bandara yang hijau dan hemat energi seperti ini, telah sesuai dengan 17 tujuan SDGs. Yang mana salah satunya adalah inovasi infrastruktur," tuturnya.
Pembangunan Bandara Blimbingsari tidak hanya mengusung konsep hijau dan hemat energi namun juga menghemat biaya. Anas menuturkan bahwa pembangunan bandara andalan masyarakat Banyuwangi tersebut hanya menelan Rp 45 M. "Kita membangun ini hanya menggunakan dana APBD sebesar Rp 45 M. Jauh lebih rendah dibandingkan dengan pembangunan bandara-bandara di kota lain yang sampai ratusan milyar," beber Anas. (Humas & Protokol)

Kunjungi Banyuwangi, BKSAP DPR RI Nilai Wisata Banyuwangi Sudah Sustainable

Hari kedua kunjungan ke Banyuwangi (1/3) Panitia Kerja Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) dari Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menyempatkan untuk datang ke Bangsring Underweter. Di tempat wisata yang sedang naik daun tersebut, rombongan BKSAP memastikan pengelolaan pariwisata mengusung koonsep  (berkelanjutan).

Video = https://www.youtube.com/watch?v=TqlucustSGI
Ikhwan Arif, perintis Bangsring Underwater, memaparkan pengembangan kawasan di Bangsring fini mengedepankan pelestarian alam. Dituturkannya, awalnya terumbu karang di pesisir Pantai Bangsring sering kali di bom oleh nelayan untuk mencari ikan.
Kondisi terumbu yang rusak parah ini akhirnya menggugah para nelayan. Sejumlah nelayan yang tergabung dalam Kelompok Nelayan Samudera Bhakti mulai menanam ulang terumbu karang. Mereka mulai sadar, terumbu yang rusak otomatis merusak habitat ikan sehingga ikan pun menjadi jarang.
Terumbu karang yang mulai tumbuh ini ternyata menjadi inspirasi bagi mereka untuk dijadikan sebagai daya tarik wisatawan. Lantas, kelompok nelayan tadi mendirikan Bangsring Underwater sebagai brand tempat wisata tersebut. Awalnya Bangsring Underwater hanya menyediakan alat snorkeling dan rumah apung.
Mengalami perkembangan pesat, Bangsring Underwater pun melibatkan anggota yang lebih luas dengan membuka penyewaan perahu ke Pulau Tabuhan serta beberapa wahana permainan air, seperti kano, warung, parkir dan kamar mandi juga disiapkan. "Di sini para wisatawan juga bisa berenang dengan hiu-hiu kecil yang senagaja kami tangkarkan. Menambah nikmatya berwisata ke Banyuwangi. Ke depannya, kita akan mengembangankan pengenipan dan wisata khusus yang lebih privat," paparnya.
Sementara itu, Sareh Wiyono, anggota rombongan BKSAP, mengapresiasi keberadaan Bangsring Underwater. "Saya kira, tempat ini potensial. Mengelola alam sebagai dsetinasi wisata," ungkapnya.
Terkait dengan misi SDGs, Sareh menilai pola pengembangan pariwisata di Banyuwangi pada umumnya, sudah sesuai dengan konsep SDGs. "Keterlibatan masyarakat secara langsung dan mengedepankan pelestarian lingkungan ini penting. Sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan," tukasnya. (Humas Protokol)

Cetak Agen Perubahan, BKD Selenggarakan DIKLATPIM III

Untuk meningkatkan kompetensi dan menciptakan kesamaan visi misi dalam menjalankan pemerintahan, Badan Kepegawaian dan Diklat  (BKD) Kabupaten Banyuwangi  menyelenggarakan Diklat Kepemimpinan  (DIKLATPIM) III angkatan XLI bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Balai Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kabupaten Banyuwangi, Senin (29/2). DIKLATPIM  yang berpola kemitraan ini diperuntukkan bagi pejabat eselon  III dan pejabat eselon IV yang telah lolos seleksi.

DIKLATPIM yang dibuka langsung Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ini diikuti sebanyak 33 pejabat struktural di lingkungan Pemkab Banyuwangi. Saat membuka acara tersebut, Bupati Anas didampingi Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur, Akmal Boedianto serta disaksikan sejumlah pejabat teras pemkab yang merupakan mentor dari masing-masing peserta diklat.
Bupati Anas mengatakan salah satu pilar utama terwujudnya agenda pemerintahan, pembangunan, pelayanan   masyarakat yang baik dan terwujudnya visi misi pembangunan daerah adalah tersedianya sumber daya aparatur yang berkualitas.
“DIKLATPIM III ini digelar bukan hanya sekedar memenuhi persyaratan formalitas, namun untuk mencetak agen-agen perubahan. Jadi, kegiatan ini diharapkan bisa membawa dampak riil bagi kinerja pejabat pemerintah melalui penambahan wawasan, pengetahuan dan pembentukan sikap mental.  “ kata Anas.
Anas menambahkan kegiatan ini juga bernilai investasi bagi pemkab. “Investasi tidak hanya berupa materi, namun ide-ide brilian dari birokrat juga merupakan investasi bagi daerah,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur, Akmal Boedianto, menambahkan DIKLATPIM ini berfokus pada proses untuk mencetak pemimpin yang inovatif. Sehingga setiap peserta dituntut untuk membuat proyek perubahan/ inovasi.
“Jika ada 33 peserta, maka usai kegiatan ini harus ada 33 inovasi baru yang benar-benar dapat diimplementasikan di satker masing-masing. Dengan inovasi baru inilah, Banyuwangi diharapkan akan semakin maju,” ujar Akmal.
DIKLATPIM ini akan berlangsung selama 94 hari mulai 29 Februari - 9 Juni 2016 mendatang. Selain mendapatkan pembelajaran tentang wawasan kebangsaan dan pembelajaran on dan off campuss, peserta juga melakukan bench marking dan best practice ke kabupaten lainnya. Tujuannya agar peserta mengenali keunggulan daerah lain dan meng-adopt nya untuk diterapkan di Banyuwangi. (Humas & Protokol)

Bupati Minta PNS Total Sukseskan Kegiatan Pemkab

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meminta para PNS yang berada dalam naungan Sekretariat
Daerah (Setda) Banyuwangi untuk secara total mensukseskan kegiatan Pemkab Banyuwangi. Hal itu disampaikan orang nomor satu di Banyuwangi itu di hadapan para PNS saat memimpin apel pagi di halaman pemkab, Senin (29/2).
“Agenda  Pemkab Banyuwangi ke depan banyak sekali. Di samping terus memperbaiki pelayanan kita kepada masyarakat, kita juga kembali akan memulai Banyuwangi Festival (B-Fest) 2016. Dibutuhkan keterlibatan banyak pihak untuk mensukseskan seluruh program dan agenda kita,” kata Anas sambil mempersilahkan seluruh bagian yang ada di Setda yang belum terlalu intens dilibatkan untuk terlibat langsung.
Anas berharap, seluruh PNS terus meningkatkan koordinasi. “Mari kita tingkatkan koordinasi dan mulailah mengurai tugas-tugas berdasarkan fungsi. Begitu pula dengan program-program prioritas,” tandasnya.
Anas juga berpesan agar lingkungan kerja dijaga kebersihannya agar membuat PNS betah. “Ruangan-ruangan supaya dibersihkan agar kita nyaman bekerja di dalamnya. Kerja bakti tiap Jumat diberlakukan ya,” pesannya. (Humas & Protokol)