30 Juni 2015

Status Gunung Raung Naik Jadi Siaga III

Meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Raung di perbatasan Bondowoso, Banyuwangi, Lumajang, dan Jember, Provinsi Jawa Timur, telah menyebabkan statusnya ditingkatkan dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III). PVMBG Badan Geologi telah menetapkan status Siaga Gunung Raung berlaku sejak Senin (29/6/2015) pukul 09.00 WIB.
Berdasarkan siaran pers yang diterima dari Sutopo Purwo Nugroho selaku Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin (29/6/2015), kenaikan status ini didasarkan pada pengamatan visual, yaitu adanya strombolian semakin intensif, adanya suara gemuruh, kepulan abu vulkanik setinggi 300 meter, dan suara dentuman keras yang terdengar kira-kira sampai 20 kilometer pada Minggu (28/6/2015) sekitar pukul 20.00 WIB.
Gunung Raung juga mengeluarkan semburan api yang terlihat dengan jelas dari pusat pengamatan Gunung Api Senggon di Kabupaten Banyuwangi. Seismisitas gunung juga mengalami peningkatan dengan tremor makin tinggi amplitudonya dengan rata-rata 21 milimeter dari sebelumnya hanya 10 milimeter.

Disebutkan, Kepala PVMBG telah melaporkan peningkatan status Siaga tersebut kepada Kepala BNPB untuk mengambil langkah-langkah antisipasinya. Kepala BNPB Syamsul Maarif telah meminta jajaran BNPB melakukan koordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Timur dan BPBD Kabupaten di sekitar Gunung Raung, yaitu Bondowoso, Banyuwangi, Lumajang, dan Jember. Rencana kontinjensi menghadapi erupsi Gunung Raung agar dikaji ulang dan disiapkan jika sewaktu-waktu ada peningkatan aktivitas gunung lebih lanjut.
BPBD diminta agar menjaga tidak ada aktivitas masyarakat di radius 3 km dari puncak kawah. Pendakian dilarang di dalam radius 3 km.

Dalam sejarah letusan, Gunung Raung pernah meletus pada tahun 1939, 1941, 1943, 1945, 1953, 1956, 1961, 1973, 1989, dan 2012. Pada 13-19 Februari 1956, Gunung Raung meletus dengan tinggi asap 12 km. Suara dentuman berlangsung sekitar 4 jam, terdengar hingga ke Surabaya. Hujan abu pun menyebar hingga Bali dan Surabaya.
Menyusul peningkatan status Gunung Raung menjadi Siaga (Level III), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mengirimkan masker untuk warga di sekitar Gunung Raung. Sebanyak 120 ribu masker yang dikirimkan untuk antisipasi ketika Gunung Raung erupsi.

"Sejak kemarin sudah kita kirimkan masker. Ada empat daerah yang terimbas debu di Kabupaten Bondowoso, Banyuwangi, Jember dan Lumajang," kata Kepala BPBD Jatim Sudarmawan, Senin (29/6/2015).

Pengiriman masker ini disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Kata Sudarmawan, stok masker di Gudang BPBD Jatim masih banyak. Tersedia pula beberapa keperluan seperti family kids, lauk pauk, dan makanan siap saji.

Dia menjelaskan, kesiapan untuk antisipasi erupsi Gunung Raung sudah dilakukan. Sebab, gunung tersebut mengalami fluktuasi dari Normal, Waspada, dan Siaga sejak tahun 2012. Termasuk, contigency plan evakuasi/shelter juga sudah disiapkan sejak tahun 2012.

"Saat ini tinggal di-update sehingga untuk menyempurnakan dengan kondisi di lapangan," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Gunung Raung di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, bergemuruh dan mengeluarkan dentuman yang terdengar hingga radius 20 kilometer. Dentuman keras itu terjadi kemarin sekira pukul 20.00 WIB.

source: http://daerah.sindonews.com/read/1018194/23/gunung-raung-siaga-bpbd-jatim-kirim-120-ribu-masker-1435578119

27 Juni 2015

Uniknya Bazaar Ramadhan di Kampung Mandar

Trend pasar dadakan menu buka puasa di bulan suci Ramadhan selalu saja ada. Tetapi lain bazaar yang ada di Kampung Mandar.  Di kampung yang berada di sebelah barat Pelabuhan Boom ini mengadakan bazaar Ramadhan dengan label Kampung Ramadhan. Di sini penjual menjajakan segala kebutuhan berbuka puasa. Seperti nasi, lauk pauk, es buah, salad buah, takjil dan sebagainya.
Uniknya untuk membeli semua makanan di Kampung Ramadhan ini harus menggunakan kupon makanan, yang dibeli lewat paguyuban Kampung Ramdhan. Satu kupon dihargai Rp 5 ribu, dan kupon ini bisa digunakan pengunjung sebagai alat pembayaran resmi takjil yang diinginkan.
Alhasil bazaar yang buka mulai pukul 15.00 WIB sampai menjelang adzan magrib ini langsung diserbu oleh ratusan pembeli dari berbagai daerah. Masyarakat dari luar kampung langsung menukar kupon yang telah dibeli dengan sejumlah lauk pauk. “Enak ya semua jenis makanan telah tersedia, kita hanya tinggal memilih makanan sesuai selera,” Laily warga Kelurahan Kebalenan.
Kepala Kelurahan Kampung Mandar Bambang Purwanto, menjelaskan Kampung Ramadhan ini memang dikhususkan untuk masyarakat yang menginginkan menu berbuka dengan bermacam-macam pilihan. Ada sayur, lauk pauk, takjil, es buah, kolak dan makanan khas Banyuwangi. “Disini semua bisa beli dengan kupon yang harganya sangat terjangkau,” ujar Bambang.
 Dijelaskan Bambang, pembeli disini memang dibuat unik dengan pembelian tidak menggunakan uang melainkan kupon yang harus dibeli di pantia. “Ini mewujudkan keguyupan warga untuk menghidupkan perekonomian dan merupakan bentuk suka cita terhadap datangnya bulan Ramadhan,” ujarnya.
Kampung Ramadhan ini memiliki keunikan khas yang berbeda dengan stan-stand penjaja makanan di bulan suci. Disini banyak partisipasi masyarakat yang ikut meramaikan Kampung Ramadhan dengan hibura, kesenian tradisional bernuansa Islami, salah satunya musik patrol. “Sambil mencari menu berbuka pengunjung akan merasa terhibur dengan iringan musik maupun beragam atraksi yang ditampilkan di Kampung Ramadhan secara bergantian. Dan semua ini merupakan partisipasi masyarakat Kampung Mandar,” pungkas Lurah Bambang. (Humas Protokol)

Kali Pertama, Pemkab Gelar Mudik Gratis Bali-Banyuwangi PP

Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1436 H, Pemkab Banyuwangi kembali menggelar mudik gratis.  Kali ini, pemkab bekerja sama dengan Ikatan Keluarga Banyuwangi yang berada di Bali (Ikawangi Dewata) untuk pertama kalinya memberikan fasilitas kepada warga Banyuwangi yang ingin mudik dan berlebaran di kampung halaman.
Sekretaris Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), Ali Ruchi mengatakan kegiatan ini sengaja dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi membludaknya arus mudik dan membantu masyarakat agar bisa mudik tanpa dipungut biaya. Untuk mudik gratis Bali – Banyuwangi PP, telah disiapkan 4 armada bus dengan kapasitas masing-masing 55 orang dan 1 truk berkapasitas 20 motor untuk memfasilitasi pemudik yang membawa kendaraan roda dua.
Para pemudik dijadwalkan akan diberangkatkan dari Bali menuju Banyuwangi pada tanggal 13 Juli 2015 mendatang. “Pukul 09.00 WITA pemudik diberangkatkan dari kantor sekretariat Ikawangi Dewata menggunakan armada yang telah kita siapkan, InsyaAllah dengan 4 bus sudah lumayan bisa memberi fasilitas bagi mereka,” terang Ali Ruchi.
Ali menambahkan, sebelumnya para calon pemudik harus mendaftarkan diri terlebih dahulu melalui sekretariat Ikawangi Dewata yang diketuai oleh Bambang Sutiono. “Saat mendaftar, mereka diminta mengumpulkan fotokopi KTP. Jumlah pendaftar kita batasi hanya sebanyak kapasitas kursi yang tersedia yakni sekitar 220 orang saja. Dengan begitu, tidak terjadi kelebihan penumpang agar pemudik bisa nyaman selama perjalanannya,” imbuh Ali yang juga mengatakan pihaknya tidak menerima pendaftar cadangan.
Untuk diketahui, arus balik mudik gratis Banyuwangi-Bali nanti akan dilakukan pada H+8 lebaran 1436 H, yakni tanggal 25 juli 2015 yang mengambil start dari Pendopo Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi pukul 09.00 WIB. (Humas & Protokol)

Bagi Hasil Pulau Merah, Desa Peroleh 30 Persen

Guna meningkatkan kualitas pengelolaan wisata Pulau Merah, Pemkab Banyuwangi menaikkan sharing pendapatan dengan pemerintah desa. Desa Sumberagung, yang merupakan lokasi dimana Pulau Merah berada akan menerima bagi hasil sebesar 30 persen yang akan disetor lewat BUMDES (Badan Usaha Milik Desa).

Video=  https://www.youtube.com/watch?v=5_exmw7RlQ8
Dikatakan Plt Kepala Dinas Kebudayaan & Pariwisata Banyuwangi M Yanuar Bramuda besaran sharing itu merupakan hasil kajian dari tim Pemkab yang mempertimbangkan besaran biaya operasional pengelolaan Pulau Merah. Kesepakatan itu pun telah dituangkan dalam Perjanjian Kerjasama (PKS) terbaru tentang pengelolaan wisata Pulau Merah antara Pemkab Banyuwangi dengan PT Perhutani. Sehingga skema bagi hasil pendapatan pengelolaan wisata Pulau Merah menjadi PT Perhutani 50 persen, desa 30 persen, dan Pemkab 20 persen.
"Sharingnya naik dari yang semula 10 jadi 30 persen. Sudah kami sosialisasikan langsung ke pihak desa semalam (Rabu-red) dan mereka semua sepakat dengan keputusan ini. Per 1 Juli besok efektif jalan," ujar Bramuda.
Pihak Pemkab Banyuwangi telah melakukan sosialisasi masalah manajemen   baru pengelolaan bagi hasil wisata Pulau Merah ini dengan pihak desa di Pulau Merah, Rabu (24/6). Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh Kecamatan Pesanggaran, mulai dari forpimka, Badan Pemerintahan Desa (BPD), aparat Desa Sumberagung Pesanggaran, dan perwakilan masyarakat Pulau Merah.
Bramuda menambahkan pendapatan wisata Pulau Merah diperoleh dari biaya parkir dan tiket masuk dari pengunjung. Selama ini, Pulau Merah dikelola oleh kelompok masyarakat sadar wisata (pokdarwis) yang menerima prosentase bagi hasil sebesar 10 persen. Bagi hasil itu dibagikan pokdarwis kepada puluhan petugas kebersihan, petugas penjaga loket masuk, dan petugas lifeguard.
Bagi hasil ini, lanjut Bramuda, akan dimasukkan langsung ke BUMDES sebagai pendapatan desa. "Soal yang ditunjuk Bumdes adalah anggota kelompok masyarakat tidak masalah," ujar Bramuda.
Sekedar diketahui, pengunjung Pulau Merah menunjukkan trend positif. Selama tahun 2015 (Jan s/d 24 Juni-red) mencapai 157.034 orang, dengan pendapatan sebanyak Rp 910 juta.  (Humas Protokol)

Food Court, Lengkapi Kawasan Wisata Pantai Boom

Pantai Boom terus berbenah untuk menjadi salah satu destinasi andalan Banyuwangi.  Setelah dilengkapi dengan taman serta amphitheatre yang unik, di Pantai Boom kini berdiri food court. Pusat kuliner ini dibangun di tengah kawasan wisata Pantai Boom dengan posisi langsung menghadap laut.

Video=  https://www.youtube.com/watch?v=IwXdtzXRThs


Food court Pantai Boom ini menjajakan sejumlah kuliner khas Banyuwangi. Mulai dari nasi tempong, rujak soto, sego cawuk, hingga pecel rawon. Para penjaja kuliner ini adalah para pedagang kaki lima (PKL) yang ada di Pantai Boom. PKL yang awalnya berjualan di bangunan semi permanen, kini dibangunkan sebuah pusat kuliner yang permanen, lebih rapi dan nyaman.
Dijelaskan Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata M. Yanuarto Bramuda, pembangunan food court Pantai Boom ini bagian dari Perjanjian Kerjasama (PKS) Pemkab dengan PT Pelindo III sebagai pemilik lahan Pantai Boom. "Dalam PKS disebutkan Pemkab berkewajiban untuk melengkapi fasilitas pendukung wisata, salah satunya ya dengan membangun food court ini. Para PKL Boom secara bertahap kita bangunkan tempat yang lebih representatif, agar pengunjung lebih nyaman  menikmati kuliner sambil menikmati pantai dengan lepas," ujar Bram.
Saat ini baru 11 lapak yang selesai dibangun. Sementara pembangunan food court tahap 2, rencananya akan dibangun Agustus 2015 ini. Anggaran pembangunannya mencapai Rp. 850 juta dengan lokasi tepat di belakang bangunan food court yang telah ada.
Selain membangun fasilitas, pemkab juga akan memberikan pelatihan manajemen bagi para PKL. Pelatihan tersebut mulai dari cara melayani pelanggan dengan baik, hingga penetapan standar harga makanan. “Kalau dulu harga antar warung bisa beda. Tapi, sekarang harga yang dipatok tiap warung harus sama. Ini untuk menghindarkan persaingan antar PKL.  Selain itu, kami secara perlahan juga mengimbau PKL mengenakan pakaian khas Banyuwangi lengkap dengan udengnya, untuk melengkapi kekhasan Pantai Boom," ujar Bramuda.
Ditambahkan Bramuda, pasca penandatangan PKS tentang pengelolaan Pantai Boom, pemkab bersama Pelindo membuat sebuah manajemen baru untuk mengelola Pantai Boom. Manajemen baru ini akan mengelola Pantai Boom secara transparan dengan melibatkan masyarakat setempat.
"Kelompok masyarakat yang selama ini tergabung dalam kelompok sadar wisata yang mengelola kebersihan dan keamanan pantai dari hasil menarik tiket parkir pengunjung, akan dipekerjakan sebagai Tenaga Operasional Lapangan (TOL). Seperti penjaga tiket, toilet, tenaga kebersihan dan pengamanan, lifeguard, hingga juru parkir. Sehingga pengembangan pantai ini tetap melibatkan masyarakat sekitar," kata Bramuda.
Sekedar diketahui, pada tahun 2015 ini akan dibangun dermaga marina di Pantai Boom oleh PT Pelindo III. Pembangunan dermaga kapal pesiar akan menjadikan Pantai Boom sebagai kawasan wisata pantai terlengkap di Indonesia Timur.  (Humas Protokol)

Selama Ramadhan Pemkab Gelar Pasar Murah Sembako

Selama bulan ramadhan pemerintah kabupaten Banyuwangi bersama Bulog kembali menggelar operasi pasar murah sembako. Beberapa jenis sembako seperti beras, minyak goreng, gula pasir dan tepung terigu dijual dibawah harga pasaran.
Kepala Dinas Perisdustrian, Perdagangan dan Pertambangan, Hary Cahyo Purnomo mengatakan oparasi pasar telah berlangsung sejak 16 Juni dan akan berakhir pada 15 Juli mendatang. Beberapa jenis sembako seperti beras dijual lebih murah dari harga pasaran yakni Rp. 8500 /KG. Selisih harganya berkisar Rp. 1500 dari beras umumnya yang biasa dijual Rp 10.000 / KG. Untuk beras dijual persak dengan isi 5 KG persaknya. “Operasi pasar ini berlangsung setiap hari mulai pk 08.00 – 13.00,” kata Hary.
Sedangkan minyak goreng dijual dengan harga Rp 10.000 / liter, gula pasir Rp. 10.500 / liter dan tepung terigu Rp. 7.500 / liter. Untuk semua jenis sembako tersebut setiap orang hanya diperkenankan membeli masing-masing dua paket. “Kalo beras maksimal ya 2 sak, minyak goreng 2 liter, tepung terigu dan gula pasir masing-masing 2 Kg,” kata Hary.
Hary mengatakan, operasi pasar ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga-harga bahan pokok selama ramadhan. “Biasanya selama bulan puasa konsumsi masyarakat justru meningkat dan ditakutkan terjadi kenaikan harga. Op ini salah satu cara untuk menjaga ketersediaan sembako dan pengendalian harga bahan pokok,” kata Hary.
Hary melanjutkan dalam satu hari targetnya operasi pasar bisa mendistribusikan sebanyak 750 KG beras, 750 liter minyak goreng, 750 Kg tepung terigu dan 750 Kg Gula Pasir.
Operasi pasar yang berlangsung saat ini merupakan operasi pasar yang serentak dilakukan oleh Provinsi Jawa Timur di 38 Kabupaten/Kota. Di Banyuwangi sendiri OP telah berlangsung di dua titik yakni di Pasar Banyuwangi dan Pasar Jajak, Kecamatan Gambiran. Untuk selanjutnya juga akan dilanjutkan di beberapa wilayah lain di Banyuwangi.
“Rencananya akan ada 8 titik wilayah lagi yang akan kita jadikan target distribusi OP. Sementara kita masih menunggu petunjuk dari Provinsi,” kata Hary. (Humas Protokol)
Selama Ramadhan Pemkab Gelar Pasar Murah Sembako
BANYUWANGI – Selama bulan ramadhan pemerintah kabupaten Banyuwangi bersama Bulog kembali menggelar operasi pasar murah sembako. Beberapa jenis sembako seperti beras, minyak goreng, gula pasir dan tepung terigu dijual dibawah harga pasaran.
Kepala Dinas Perisdustrian, Perdagangan dan Pertambangan, Hary Cahyo Purnomo mengatakan oparasi pasar telah berlangsung sejak 16 Juni dan akan berakhir pada 15 Juli mendatang. Beberapa jenis sembako seperti beras dijual lebih murah dari harga pasaran yakni Rp. 8500 /KG. Selisih harganya berkisar Rp. 1500 dari beras umumnya yang biasa dijual Rp 10.000 / KG. Untuk beras dijual persak dengan isi 5 KG persaknya. “Operasi pasar ini berlangsung setiap hari mulai pk 08.00 – 13.00,” kata Hary.
Sedangkan minyak goreng dijual dengan harga Rp 10.000 / liter, gula pasir Rp. 10.500 / liter dan tepung terigu Rp. 7.500 / liter. Untuk semua jenis sembako tersebut setiap orang hanya diperkenankan membeli masing-masing dua paket. “Kalo beras maksimal ya 2 sak, minyak goreng 2 liter, tepung terigu dan gula pasir masing-masing 2 Kg,” kata Hary.
Hary mengatakan, operasi pasar ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga-harga bahan pokok selama ramadhan. “Biasanya selama bulan puasa konsumsi masyarakat justru meningkat dan ditakutkan terjadi kenaikan harga. Op ini salah satu cara untuk menjaga ketersediaan sembako dan pengendalian harga bahan pokok,” kata Hary.
Hary melanjutkan dalam satu hari targetnya operasi pasar bisa mendistribusikan sebanyak 750 KG beras, 750 liter minyak goreng, 750 Kg tepung terigu dan 750 Kg Gula Pasir.
Operasi pasar yang berlangsung saat ini merupakan operasi pasar yang serentak dilakukan oleh Provinsi Jawa Timur di 38 Kabupaten/Kota. Di Banyuwangi sendiri OP telah berlangsung di dua titik yakni di Pasar Banyuwangi dan Pasar Jajak, Kecamatan Gambiran. Untuk selanjutnya juga akan dilanjutkan di beberapa wilayah lain di Banyuwangi.
“Rencananya akan ada 8 titik wilayah lagi yang akan kita jadikan target distribusi OP. Sementara kita masih menunggu petunjuk dari Provinsi,” kata Hary. (Humas Protokol)

15 Juni 2015

Banyuwangi siap gelar Festival Mainan Anak Tradisional

Menyambut liburan sekolah, Pemkab Banyuwangi menggelar Festival Permainan Anak Tradisional di Taman Blambangan, Senin (15/6). Acara itu diikuti oleh ribuan pelajar yang memainkan berbagai jenis permainan anak tradisional. Ada yang bermain layang-layang, egrang, congklak, gobag sodor, gasing, hulahop, entik, dagongan, dan masih banyak lagi. 

Video= https://www.youtube.com/watch?v=_doRLzHRzxQ

Salah seorang siswi SD, Iis Nadila (9 tahun), terlihat begitu gembira ketika bermain egrang bersama dengan teman-temannya. Dia terlihat mahir berjalan dengan kaki bambunya. “Saya memang jagoan egrang. Di sekolah guru olah raga sering mengajari kita maen egrang,” ujarnnya. 
Siswa SD lainnya, Satria (7 tahun), juga terlihat antusias memainkan layang-layang. Layang-layang besar berbentuk wajik dan berbuntut panjang yang ditariknya nampak membumbung tinggi. Dia bahkan sempat bermanuver mengamankan layang-layangnya karena hampir bergesekan dengan layang-layang lain yang banyak berseliweran di angkasa. “Seru main di sini soalnya banyak lawan tandingnya,” kata Satria sambil mengulur benangnya yang berwarna merah. 
Bertepatan dengan masa liburan sekolah, Pemkab Banyuwangi sengaja menggelar Festival Mainan Anak Tradisional. Event ini merupakan salah satu agenda Banyuwangi Festival 2015. Festival ini digelar secara khusus bagi anak-anak di Banyuwangi dengan menampilkan berbagai mainan tradisional yang dulu biasa dimainkan anak-anak.  
“Kita ingin memberikan panggung sekaligus hiburan bagi anak-anak setelah menempuh pendidikan dan ujian di sekolah. Kesempatan ini juga sebagai momen untuk mengenalkan kembali aneka permainan tradisional yang kini mulai ditinggalkan oleh anak-anak. Padahal Indonesia khususnya Banyuwangi memiliki kekayaan khasanah ragam permainan anak yang menarik dan menyenangkan,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. 
 
Dikatakan Anas, saat ini anak-anak lebih mengenal aneka permainan modern seperti lego, game online di internet maupun game yang ada di gadget. Aneka permainan ini secara tak langsung berdampak pada kepribadian anak yang cenderung individual dan egois.
Melalui event ini, Anas berharap agar anak-anak Banyuwangi memiliki pengalaman yang menyenangkan yang bisa membentuk karakter mereka menjadi lebih terbuka, berjiwa sosial dan mampu berinteraksi dengan bermasyarakat. “Permainan tradisonal ini juga sarat akan nilai-nilai positif seperti gotong royong, kebersamaan dan tenggang rasa. Contohnya, mainan bakiak besar, di mana 3 pemainnya untuk menang dituntut untuk bisa kompak dan cepat,” harap Anas. 
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Abraham Paul Liyanto yang turut menghadiri festival ini mengatakan Banyuwangi telah melakukan langkah yang kreatif dalam melestarikan permainan anak tradisional. “Kalau tidak difestivalkan, anak-anak akan lupa dan akhirnya permainan ini hilang eksistensinya,” kata Abraham. 
Dia juga mengatakan kegiatan ini bisa menjadi masukan bagi DPD untuk diangkat ke tingkat nasional. “Ini menginspirasi saya untuk membuat peraturan tentang perlindungan permainan tradisional. Kita ingin anak-anak dibiasakan sejak dini dengan tradisi dan budaya daerah agar tidak terbawa ke budaya global,” cetusnya. 
Dalam festival yang berlangsung dari pagi hingga siang hari tersebut sejumlah permainan tradisional yang sudah jarang dimainkan, ditampilkan kembali. Seperti dagongan yang khas Banyuwangi, permainan semacam tarik tambang namun menggunakan media bambu yang besar dan panjang. Begitu juga bisa dilihat bagaimana anak-anak SD ini bermain gobak sodor dan egrang. Bupati Anas pun saat itu mencoba bermain egrang bersama anak-anak. “Wah susah juga ya, saya gak berhasil jalan satu jengkal pun,” ujarnya terkekeh.
Untuk menambah kemeriahan, beberapa permainan juga dilombakan seperti egrang, dagongan, klompen, gobag sodor, egrang dari batok, lari karung dan lompat tali. Juga ada pertunjukkan ketrampilan dari anak-anak dalam membuat bedil-bedilan (pistol-red) dari pelepah bambu dan gasing. (Humas Protokol)

14 Juni 2015

Juara D'Academy 2 Danang, Bukan Evi,Kata Saipul Jamil, Kontroversi

Juara ajang D'Academy 2 telah diumumkan oleh tim Indosiar. Evi asal Masamba dinobatkan sebagai juara pertama. Sedangkan pesaingnya, Danang asal Banyuwangi harus rela diposisi kedua.

Namun ternyata di mata Saipul Jamil bukan Evi yang dianggap sebagai juaranya, melainkan Danang. Sebagai juri, mantan suami Dewi Persik ini menganggap bahwa Danang-lah yang pantas menjadi juara dan mengantongi hadiah Rp 150 juta berikut satu unit mobil."Buat Danang, di hati saya sebagai juri dia tetap yang paling berkualitas dari segi penyanyi dangdut," kata Saipul Jamil di belakang Studio 5 Indosiar, Daan Mogot, Jakarta Barat, Sabtu (13/6/2015).

Video= https://www.youtube.com/watch?v=-EUwoZxj3FI

Pendapat Saipul Jamil yang sering kontroversial ini bukannya tanpa alasan. Dia menganggap bahwa, dalam teknik bernyanyi, Evi masih banyak kekurangan.

"Kalau menurut saya, Evi masih banyak kurangnya. Tapi karena pemirsa yang memilih ya silakan. Saya berpendapat seperti ini karena jujur. Saya cuma menilai dari pandangan saya," terang Saipul Jamil.Pun begitu, Saipul Jamil memberikan pesan kepada Evi agar bisa bertanggungjawab atas kemenangan yang diraihnya.

"Buat saya, sebagai pemenang, Evi harus bertanggung jawab. Kualitas harus dijaga, jangan sampai performnya di luar tidak maksimal. Kan harus berkualitas," ucap Saipul Jamil.

"Jadilah pemenang semurni-murninya pemenang. Bukan hanya untuk pemirsa, tapi dia juga harus benar-benar memenangkan segala macam penyanyi," pungkas Saipul.

Lilis Banyuwangi Pemenang Bintang Pantura Indosiar 2015

Pemenang ajang Bintang Pantura 2015 yang ditayangkan Indosiar ditentukan malam ini, Minggu 14 Juni 2015. Hasilnya Lilis Banyuwangi menjadi juara atau pemenang Bintang Panturan Indosiar 2015. Lihat hasil di bagian akhir berita ini.

Pasalnya pada konser pertama kemarin, Sabtu 13 Juni 2015, panitia belum mengumumkan yang juara dan yang tersenggol. Mereka yang lolos grand final adalah Lilis Banyuwangi, Kiki Yogyakarta dan Erna Majalaya. Dari ketiga finalis di atas akan keluar satu pemenang ajang dengan tagline “Ketika Mimpi menjadi Nyata” itu.
Pengunduran pengumuman juara Bintang Pantura dilakukan untuk memberi kesempatan pada para mentor dan para finalis untuk tampil duet. Para kontestan yang sudah turun panggung juga bakal ikut tampil di malam konser grand final nanti.
Hasil Akhir Bintang Pantura 2015:
1. Lilis Banyuwangi
2. Kiki Yogyakarta
3. Erna Majalaya

13 Juni 2015

DA2 lebih mengutamakan RATTING bukan KUALITAS ! Danang Tersenggol di Grand Final DA2

Grand Final Dangdut Academy 2 (DA2) telah digelar di studio 5 Indosiar dan sebuah panggung megah lainnya di depan gedung Indosiar jumat malam (30/5/2015).
Acara Grand Final dimulai dengan penampilan memikat dari Danang Banyuwangi yang berkolaborasi dengan Maya Hasan Maestro Harpa tingkat dunia.
DAcademy2 membuktikan bahwa DA2 lebih mengutamakan RATTING bukan KUALITAS !” Tulis Arif @MuhSyarif menunjukkan kekesalannya karena sms yang dikirimnya tidak dihargai. Demikian juga Achie Irwansahers @AsihWiayanti menuliskan “bilangnya cari generasi dangdut yg berkualitas, tapi nyatanya NOL BESAR. semlm apa2an itu.kesenggol ya kesenggol. GA ADIL !!!”.

Video =  https://www.youtube.com/watch?v=-EUwoZxj3FI

“5 menit nyanyi, 2 jam komentar, 3 jam ngelawak… Apa ini yg dinamakan ajang pencarian bakat?” AbudRambuRabbani @Budiharyadi menambahkan untuk menggambarkan suasana kontes pencarian bakat tersebut. Protes lainnya sebagian besar adalah menganggap Pihak Indosiar lebih mementingkan rating daripada keadilan.
Dengan membawakan lagu Gembala Cinta yang dipopulerkan Ashraf, Danang berhasil menuai pujian dari para Juri yang terdiri dari Saipul Jamil, Rita Sugiarto, Iis Dahlia, Inul Daratista dan Beniqno.
Inul daratista yang mengawali komentar menyatakan mengakui vokal dan teknik yang bagus, dan karena diiringi pemain harpa sekelas Maya Hasan membuat penampilan Danang tampak lebih megah.
Sementara Rita Sugiarto sebelum berkomentar menanyakan kesehatan Danang karena terlihat agak flu, namun selanjutnya berkata biarpun flu suara danang tambah sexy, dan dapat menyanyikan gembala cinta dengan bagus sekali, sehingga racunnya keluar semua. “Sukses ya say” sambil kepala miring ke kiri.
Beniqno juri selanjutnya mengatakan dirinya baru merinding malam ini karena kolaborasi harpa dengan dangdut yang apik, “kolaborasi Danang-Maya Hasan keren banget” katanya sambil memukul meja, yang langsung diperingatkan oleh Saipul “Jangan pukul-pukul meja, itu jatah gw” seru Saipul mengingatkan.
Sementara Saipul yang ulahnya menggebrak meja telah diambil alih Beniqno kali ini hanya berdiri sambil bertepuk tangan tanda standing applause kepada Danang.
Setelah duduk kembali Saipul mengatakan tadinya meragukan kemampuan Danang pada satu lirik “bila bunga sedang mekar… indah mewangi nan segar”, Saipul katakan Danang lebih benar melagukannya daripada dirinya.
Iis Dahlia setelah mengucapkan terima kasih atas selamat ultahnya dari rekan-rekannya melanjutkan pujian kepada Danang karena jarang penyanyi dangdut mendapat kesempatan kolaborasi dengan pemain Harpa. “Petikan harpa “apalah-apalah” kolaborasi dengan suara Danang “apasih-apasih” menghasilkan duet keren sekali” katanya.
Penampilan berikutnya oleh Finalis Evi Masamba tak kalah megah yang tampil membawakan lagu “Kecewa” nya Iis Dahlia di panggung luar studio 5 sehingga Iis Dahlia sebagai penyanyi asli berkomentar tak sanggup mengikuti Evi yang telah menaikkan satu nada dibanding dirinya “suaranya tinggi melengking bersih banget, apalah-apalah” seru Iis.
Inul berkomentar dengan berkisah diawal DA2 sebenarnya tidak yakin dengan Evi, namun dirinya melihat perkembangan pesat Evi karena mau belajar.
Sementara Saipul Jamil melanjutkan jagoan awal para juri adalah Irwan, Endah, Rita dan Ayu, namun Ipul mengakui akhirnya pemirsalah yang membuktikan mengingat mereka terus walaupun para juri tidak memperhatikan kedua kontestan Grand Final DA2.
Komentar Saipul mulai memanaskan suasana ketika mengungkapkan kekurangan Evi di saat melagukan lirik “luka hatiku…..” yang menurut Ipul Evi kurang meresapi lagu. “Vi.. tolong nyanyinya dienakin dikit, itu menurut gue sebagai dewan juri” sambil meralat pernyataan sebelumnya yang mengatasnamakan semua dewan juri.
Bunda Elvi Sukaesih akhirnya menenangkan suasana dengan mengatakan menghargai pendapat setiap juri, namun menganggap penampilan Evi Masamba tetap sah sesuai karakter suaranya yang tinggi.
Menurut Bunda Elvi setiap penyanyi cuma diwajibkan syair yang jelas, tidak emosi dan lebih santai serta menjaga artikulasi yang jelas. Menurut Elvi karakter suara Evi baru akan tereksploitasi sempurna bilamana mendapatkan pencipta lagu baru untuknya, tinggal bagaimana Evi meracuni lagu tersebut menjadi lebih bagus. Komentar Ipul menurut Bunda Elvi karena keinginannya sebagai dewan juri agar pemenang DA2 adalah yang benar-benar yang terbaik.
Selanjutnya show kedua, menghadirkan Judika dan Syahrini yang mendampingi masing-masing konstestan final DA2.
Hasil sementara malam itu perolehan SMS tertinggi diraih Evi Masamba, sementara posisi Danang tidak aman.

Ari Lasso Meriahkan Penutupan Porprov Banyuwangi

Mantan vokalis mega band Dewa 19, Ari Lasso akan memeriahkan upacara penutupan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Banyuwangi 2015.

Acara closing Ceremony Porprov bakal dilangsungkan di Stadion Diponegoro, Sabtu (13/6/2015) besok malam.

Video = https://www.youtube.com/watch?v=IrsS15GYFV0

Ari Lasso akan memuaskan rasa rindu para penggemarnya dengan membawakan beberapa lagu hitsnya. Seperti Mengejar Matahari, Arti Cinta, Penjaga Hati, Karna Aku Tlah Denganmu, Perbedaan, Cinta Terakhir, Aku dan Dirimu, Rahasia Perempuan, Misteri Ilahi dan Hampa. 

Bukan hanya Ari Lasso, penyanyi andalan Banyuwangi juga turut unjuk gigi, diantaranya Mia ‘KDI’ dan penyanyi reggae asal Kecamatan Cluring, Diki Rastaman. Mereka akan menghibur dengan lagu-lagu yang tak kalah menarik.

Upacara pembukaan akan diawali dengan penampilan tari kolosal Rhodat Syi’iran oleh 200 penari wanita plus 50 orang lelaki pembawa umbul-umbul. Menghambur ke tengah-tengah lapangan Stadion Diponegoro, penari-penari tersebut  diiringi gebrakan alat  musik tradisional ‘terbang’ yang rancak yang dibawakan oleh 500 ‘penerbang’.


Sementara, 200 Jebeng mengitari para penari di bagian tepi lapangan seolah menjadi pagar ayu. Begitu tarian selesai, para atlet dari 38 kabupaten/kota berbaris sesuai cabang olahraga (cabor) masing-masing untuk mengikuti upacara penutupan. Mereka membawa  1000 lampion LED yang kemudian secara serentak akan dilepas ke udara.

“Jika saat opening ceremony kita berpesta kembang api, berbeda dengan closing ceremony yang menggunakan lampion LED sebagai tanda ditutupnya event ini," ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi, Wawan Yadmadi.

Sebelumnya, review pertandingan selama Porprov  juga akan diputar dan disaksikan oleh seluruh hadirin selama kurang lebih enam menit. Review tersebut menampilkan seluruh pertandingan dari 35 cabor yang dipertandingkan. Di akhir acara, sebuah spanduk dibentangkan. Spanduk tersebut bertuliskan 'Selamat Jalan Porprov V Banyuwangi. Sampai Jumpa di Porprov VI Gresik'.

Rencananya, Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Saifullah Yusuf juga dijadwalkan hadir pada acara ini.

12 Juni 2015

Wahana Wisata Edukasi Pesawat Terbang Hardys mall

Satu lagi minta investasi hadir di Banyuwangi, jika sebelumnya hotel dan resort, kali ini perusahan ritel Hardy’s Grup buka bisnis  baru.  Grup yang terkenal dengan pusat perbelanjaan ini membuka Hardys Mall,  di Jalan  Basuki Rahmat Banyuwangi.  Pembukaan Mall ini diresmikan Wakil Bupati Yusuf Widiatmoko, Jumat (12/6).

Video= https://www.youtube.com/watch?v=MwAZKbR_joQ

“Dengan berdirinya Hardy’s mall di sini bisa menjadi pendorong keberhasilan perekonomian Banyuwangi. Kami berharap selain ritel fashion, pemasaran dan perkembangan produk- produk asli Banyuwangi juga bisa dikembangkan di sini. Mudah-mudahan dengan hadirnya Hardys ini bisa menjadi pilihan tersendiri bagi masyarakat,” kata Yusuf.
Hardys Mall ini tampaknya bisa menjadi one stop shopping bagi para pengunjungnya. Disini pengunjung juga bisa menikmati belanja pakaian di department store yang lengkap dengan koleksi baju yang up to date. Hardys mall juga melengkapi supermarketnya dengan buah-buahan dan sayuran segar lokal maupun impor.
Melengkapi hasrat kuliner pengunjung, Hardys mall juga menyediakan bermacam kuliner khas Banyuwangi dan oleh-oleh khas Banyuwangi yang dikombinasikan dengan camilan khas Bali.Yang menarik lagi,Hardys mall juga menyediakan area bermain anak yang dilengkapi dengan wahana unik wisata dirgantara yakni wahana pesawat terbang. Wahana ini lah yang tidak bisa ditemukan di mall-mall lain di Banyuwangi.
Menurut Presiden direktur Grup Hardy’s Holding, I Gede Agus Hardyawan dipilihnya Banyuwangi sebagai tempat membuka outlet baru, karena perkembangan ekonomi dan  pariwisata Banyuwangi maju sangat pesat.

“Pariwisata yang berbasis ecotourism,  berbagai kegiatan  yang dikemas dalam event tahunan yang bertajuk  Banyuwangi festival, menjadi faktor penambah keyakinan kami untuk melakukan investasi di Banyuwangi,” ujarnya.

Disisi lain, kata Gede,  keberhasilan penyelenggaraan program-program pemkab yang berimbas peningkatan perekonomian rakyat yang mampu meningkatkan daya beli juga menjadi salah satu alasan Hardys membuka outlet disini. “Bahkan kami yakin bisa berkembang dan tumbuh di sini,” imbuh Gede. (Humas Protokol).

11 Juni 2015

Pemkab Banyuwangi Fasilitasi Pemulangan Jenazah Angeline dari Bali

Pemkab Banyuwangi siap memfasilitasi pemulangan jenazah Angeline dari Denpasar ke Banyuwangi. Pihak Pemkab Banyuwangi telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk memulangkan jenazah bocah 8 tahun yang dibunuh di Denpasar tersebut.


”Kami atas nama Pemkab Banyuwangi ikut berduka cita sedalam-dalamnya dengan kejadian tersebut,” kata Kepala Bagian Humas Pemkab Banyuwangi, Djuang Pribadi.

Dia mengatakan, Pemkab Banyuwangi sudah mengoordinasikan pihak-pihak terkait untuk membawa pulang jenazah Angeline dari Bali ke Banyuwangi. Di antaranya dengan melibatkan Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) di Bali, Dinas Sosial, Camat Glenmore (kecamatan tempat keluarga Angeline di Banyuwangi), dan kepolisian. "Pihak terkait sudah bergerak di Denpasar. Sesuai aspirasi keluarga Angeline di Banyuwangi, jenazahnya akan dimakamkan di Banyuwangi, sehingga Pemkab Banyuwangi memfasilitasinya," kata Djuang.

Pemkab Banyuwangi sendiri pada 2012 telah menghibahkan ambulans untuk Ikawangi Bali agar jika ada warga Banyuwangi yang merantau di sana ada masalah kesehatan, bisa terbantu. Hubungan Banyuwangi dan Bali memang dekat dengan transaksi ekonomi yang luar biasa (produk Banyuwangi banyak menyuplai Bali, sehingga mobilitas orang dari Banyuwangi ke Bali dan sebaliknya terkait bisnis cukup besar).

"Ikawangi Bali sangat aktif. Pemda telah memfasilitasi ambulans untuk membantu jika ada masalah di Bali. Seperti saat ini, koordinasi Pemkab Banyuwangi dan Ikawangi Bali langsung dilakukan," ujar Djuang.

Untuk di Banyuwangi, Camat Glenmore sudah mengurus persiapan kedatangan jenazah nantinya di Dusun Tulungrejo, Wadungpal, Glenmore, Banyuwangi. Pihak kepolisian juga siap membantu perjalanan pemulangan jenazah dari Bali ke Banyuwangi.

Seperti diketahui, Angeline adalah bocah 8 tahun yang dilaporkan hilang di Denpasar. Setelah 20 hari hilang, jenazah Angeline ditemukan di areal pekarangan rumah orang tua angkatnya.

Angeline merupakan anak dari warga Banyuwangi yang melahirkan di Bali delapan tahun lalu. Angeline kemudian diadopsi oleh keluarga lain di Denpasar. Delapan tahun setelah diadopsi, Angeline dilaporkan hilang lalu ditemukan telah meninggal. (Humas Protokol)

06 Juni 2015

Banyuwangi In Your Hand Promosi Daerah ke Seluruh Dunia lewat aplikasi smartphone

Banyuwangi terus berinovasi untuk kemajuan daerah melalui teknologi informasi. Kali ini Pemkab bersama dengan Telkomsel meluncurkan aplikasi Banyuwangi In Your Hand, di Pendopo Sabha Swagata 
Blambangan, Jumat (5/6). Melalui aplikasi ini, Banyuwangi bisa dijangkau dari seluruh pelosok dunia.
Banyuwangi In Your Hand merupakan aplikasi augmented realty yang akan memberikan digital experience kepada penggunanya. Pengguna aplikasi ini akan mendapatkan berbagai informasi objek wisata, hotel, kuliner dan industri kreatif di Banyuwangi dalam format digital, cukup dengan melakukan pencarian melalui direktori aplikasi. Untuk mendapatkan aplikasi ini pun mudah, yakni dengan mendownload aplikasinya di google store.
Direktur Network Telkomsel, Sukardi Silalahi mengatakan peluncuran aplikasi Banyuwangi in your hand merupakan salah satu persembahan perusahaan telekomunikasi nasional ini dalam memajukan pariwisata Banyuwangi. Aplikasi ini merupakan bagian dari aplikasi Indonesia In Your Hand yang telah diluncurkan sebelumnya.
“Ini adalah persembahan kami untuk Indonesia dan Banyuwangi khususnya dalam kontribusi memajukan bangsa. Melalui aplikasi ini seluruh dunia bisa melihat Banyuwangi hanya dengan sentuhan mudah di dalam genggaman. Kami  berharap aplikasi ini bisa meningkatkan pariwisata Banyuwangi sekaligus memperkaya Pemkab yang juga tengah membangun kota cerdas dengan konsep smart kampungnya,” kata Sukardi.
Sukardi melanjutkan, dipilihnya Banyuwangi sebagai salah satu daerah pengembangan aplikasi tersebut karena Banyuwangi dianggap daerah yang concern dalam pengembangan pariwisata dan telah siap dalam mendevelop konten-konten didalam aplikasi.
“Terbukti pariwisata Banyuwangi saat ini sangat terkenal di Indonesia. Lewat aplikasi ini kami ingin Banyuwangi semakin terkenal di seluruh dunia. Daerah lain sangat bisa untuk mengembangkan aplikasi ini apabila bupati-bupatinya mau dan serius untuk mengembangkan. Karena Kami menyiapkan badannya saja, sedangkan semua isinya dari daerah,” jelas Sukardi.
Yudi C. Anwar, General Manager Marketing Intelligence Telkomsel menambahkan, Banyuwangi In Your Hand merupakan turunan dari aplikasi Indonesia In Your Hnad yang juga dikembangakan oleh Telkomsel. Aplikasi turunan lainnya adalah Bali dan Bandung In Your Hand.
“Jika aplikasi Indonesia In Your Hand dibuat selama 4  bulan, untuk Banyuwangi In Your Hand Cuma 2 minggu,” ujarnya.
Banyuwangi lebih cepat karena template yang digunakan kurang lebih sama, tinggal diedit sedikit. Tantangannya lebih kepada melengkapi database yang masih harus dilakukan secara manual. Intinya aplikasi ini harus ada konten. Seperti landmark, hotel, restoran , rumah sakit, bank, bengkel dan poin interest lainnya,” lanjut Yudi.
Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik diluncurkannya Banyuwangi In Your Hand oleh Telkomsel. Ini akan menjadi salah satu instrumen percepatan dalam pengembangan pariwisata daerah.
“Kami menyadari teknologi merupakan jalan bagi Banyuwangi untuk mengejar berbagai ketertinggalan, baik dalam reformasi birokrasi, ekonomi dampai pariwisata. Sebelumnya Banyuwanmgi juga telah meluncurkan aplikasi pariwisata berbasis android. Dengan aplikasi ini akan membuat Banyuwangi semakin dikenal, meningkatkan kunjungan wisatawan dan pada akhirnya akan memajukan perekonomian daerah,” Kata Bupati Anas. (Humas Protokol)

Blue Fire Kawah Ijen Jadi Api Porprov Jatim

Bupati Abdullah Azwar Anas menerima api Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur ke V, di Pendopo Sabha Swagata, Kamis (4/6). Api yang diambil dari blue fire di Kawah Ijen ini disematkan di atas sebuah tungku besar oleh Anas bersama dengan Ketua Harian Koni Jatim Dhimam Abror. Api ini akan berada di Pendopo sampai pelaksanaan pembukaan Porprov pada Sabtu 6 Juni besok.
Api Porprov itu sendiri diambil dari blue fire di dalam Kawah Ijen pada Kamis dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Api diambil oleh tim gabungan dari KONI Provinsi Jatim, KONI Banyuwangi dan Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi. Api kemudian menempuh perjalanan sekitar 45 KM dengan dibawa menggunakan dua buah obor menuju Pendopo Banyuwangi untuk disemayamkan hingga pelaksanaan pembukaan Porprov. Puluhan penambang belerang Ijen juga turut mengiringi pengiriman api ini.
Blue fire merupakan fenomena alam yang unik dari Gunung Ijen. Api biru ini muncul akibat proses kimia terbakarnya gas metana yang dihasilkan belerang oleh rembesan panas bumi dari perut bumi. Selain di Ijen, di belahan dunia lain fenomena unik ini hanya bisa ditemui di Islandia. Gunung Ijen sendiri merupakan salah satu gunung merapi di Banyuwangi yang ketinggiannya 2.799 mdpl.
Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, api Porprov sengaja diambil dari api abadi yang berasal dari blue fire Kawah Ijen sebagai simbol dari perjuangan dan kerja keras para atlit Porprov dalam bertanding.  “Seperti para penambang belerang di Gunung Ijen yang bekerja keras untuk mendapatkan belerang.
Meskipun beban yang dipanggul sangat berat, namun mereka tetap berjuang membawa ratusan kilogram belerang dari puncak Ijen ke bawah. Atlit pun diharapkan memiliki semangat yang sama,” kata Anas.
Anas juga berharap spirit perjuangan dan kerja keras atlit porprov juga dibarengi dengan spirit sportivitas dalam bertanding. “Kita berharap Porprov bisa menghasilkan atlet-atlet yang berprestasi sampai tingkat internasional,” ujar Anas.
Sementara itu Ketua Harian KONI Jatim, Dhimam Abror mengatakan, pengambilan api Porprov dari blue fire Ijen merupakan sebuah pengalaman yang luar biasa. Api ini akan menjadi api yang menyemangati para atlet selama berlangsungnya Porprov.
Dhimam mengatakan pada tanggal 6 Juni besok, api tersebut akan dibawa ke Stadion Dipenogero Banyuwangi saat berlangsungnya opening ceremony Porprov 2015. Api ini akan terus menyala sampai akhir pertandingan Porprov pada tanggal 13 Juni. “Api akan dipadamkan pada upacara penutupan tanggal 13 Juni mendatang,” kata Dhimam.

Rencananya, api Porprov tersebut akan diarak berkeliling Kota Banyuwangi, usai sholat Jum’at besok (5/6). Arak-arakan tersebut akan melewati jalan-jalan utama di Kabupaten Banyuwangi. (Humas Protokol)

9.000 Atlet Ikuti Pekan Olahraga Provinsi Jatim di Banyuwangi

Lebih dari 9.000 atlet dan perangkatnya akan tampil dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur yang dipusatkan di Banyuwangi pada 6-13 Juni 2015. Para atlet dari 38 kabupaten/kota se-Jatim pun sudah mulai berdatangan ke Banyuwangi. Porprov merupakan ajang olahraga terbesar di Jatim yang digelar tiap dua tahun. Tahun ini, Porprov akan mempertandingkan 35 cabang olahraga.
"Pembukaan Porprov akan dilaksanakan tanggal 6 Juni 2014, langsung oleh Gubernur Jawa Timur Pak Soekarwo. Semua persiapan sudah oke, semoga bisa berjalan lancar hingga akhir," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Anas berterima kasih kepada Pemprov Jatim dan KONI Jatim yang memberi kepercayaan kepada Banyuwangi untuk menjadi tuan rumah Porprov. "Ajang ini juga membuat perekonomian rakyat bergerak, mulai dari bisnis transportasi, makanan, penginapan, hingga kerajinan. Kami berterima kasih kepada Gubernur Jatim dan KONI Jatim," ujar Anas.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi, Wawan Yadmadi, mengatakan, total orang yang akan terlibat di Porprov Jatim tahun ini dipastikan tembus 10.000 orang. Selain 9.000 atlet dan perangkatnya (official), juga ada panitia KONI Jatim dan para pendukung.
"Pemkab Banyuwangi siap menyelenggarakan. Koordinasi terus tiap saat melalui WhatsApp dan rapat-rapat kecil melibatkan lurah, kepala desa, camat, dinas, hingga para relawan. Semua venue juga sudah siap. Mohon doa semoga lancar," kata Wawan.
Dia memaparkan, 35 cabang olahraga (cabang olahraga) akan dipertandingkan di venue-venue yang tersebar merata di seluruh wilayah Banyuwangi. Contohnya, cabor tenis meja digelar di Gedung Tri Dharma Kecamatan Genteng, cabor aeromodelling di Kecamatan Glenmore, cabor sepeda BMX di Kecamatan Muncar, cabor bridge di kawasan Bangsring. "Kegiatan merata ke hampir seluruh kecamatan karena Banyuwangi ini memang sangat luas. Jadi kami ingin semaraknya terasa dan masyarakat bisa terinspirasi dari ajang Porprov ini," kata Wawan.

Meski baru resmi dibuka pada Sabtu (6/6) mendatang, hingga hari ini Kamis (4/6) sudah 8 cabor yang dipertandingankan. Seperti tenis meja, panjat tebing, sepak bola, dan hockey indoor maupun ourdoor.
Menurut Ketua Harian KONI Jatim, Dhimam Abror sejauh ini pelaksanaan Porprov di Banyuwangi dinilai sudah berjalan sesuai rencana. "Pelaksanaan dan persiapannya bagus. Pertandingan yang telah berjalan tidak ada kendala yang berarti. Saya kira Banyuwangi memang telah siap menjadi tuan rumah," ujar Dhimam usai menyerahkan Api Porprov kepada Bupati Anas di Pendopo, KAmis (4/6).
Sekadar diketahui, maskot porprov 2015 berwujud sebuah Tukik (anak penyu). Banyuwangi merupakan salah satu lokasi persinggahan penyu bertelur di Indonesia. Empat dari enam jenis tukik di dunia, bertelur di sepanjang pantai Banyuwangi setiap tahunnya.
Maskot Tukik ini berwana hijau, memakai udeng (penutup kepala) dengan motif batik khas Banyuwangi, yaitu gajah oling. Tangan kanannya terbuka, sebagai tanda ucapan selamat datang kepada para atlet. Tangan kirinya memegang obor, sebagai gambaran api yang tak pernah padam seperti semangat atlet yang tak pernah surut meraih prestasi. (Humas Protokol)

02 Juni 2015

Banyuwangi Gelar Fashion di Tempat Pelelangan Ikan

Banyuwangi - Festival Banyuwangi 2015 terus bergulir. Kabupaten berjuluk The Sunrise of Java kembali menggelar festival fashion, kali ini bertajuk Banyuwangi Islamic Fashion Week (BIFW).
VIDEO= https://www.youtube.com/watch?v=jpD3BRwsyeM
VIDEO UMUM & MAHASISWA= https://www.youtube.com/watch?v=wPOHyTychGw
Uniknya, pagelaran ini akan berlangsung di wilayah pesisir, tepatnya di tempat pelelangan ikan (TPI) Muncar, salah satu pelabuhan ikan terbesar di Indonesia. Even ini juga dimeriahkan oleh kehadiran mantan model papan atas, yang juga saat ini menjadi anggota DPR RI Arzeti Bilbina.

Even BIFW ini disuguhkan dengan unik, karena para model, berlenggak-lenggok di atas catwalk dengan latar belakang kapal-kapal ikan yang sandar di pelabuhan Muncar. Ini juga untuk merepresentasikan Banyuwangi sebagai kawasan pesisir yang memiliki pantai terpanjang di Jawa Timur.

Meski terik matahari sore cukup panas, namun model-model fashion busana muslim ini tetap anggun memamerkan baju-bajunya.‎

‎"Jika biasanya TPI identik dengan bau amis dan kumuh, lewat even ini maka image itu ingin dihilangkan. TPI akan disulap menjadi tempat yang bersih dan layak sebagai salah satu tujuan wisata yang menawan," ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, saat membuka acara, Senin (1/6/2015) sore.

Sebelumnya, tambah Bupati Anas, Banyuwangi berkomitmen untuk mengangkat fashion khas daerah yakni Batik Banyuwangi ke kancah nasional dan internasional, baik lewat Indonesia Fashion week (IFW) di Jakarta. Maupun Banyuwangi Batik Festival yang digelar di daerah. Kini, Banyuwangi juga ingin dikenal sebagai daerah maju yang tetap menghayati kultur budaya Islam yang dipegang oleh mayoritas warganya.

"Kami akan selalu mencari cara untuk menampilkan keunikan daerah. Islamic Fashion Week kami angkat untuk merepresentasikan kultur budaya Islam yang menjadi bagian dari keseharian warga di ujung timur Jawa ini. Selain itu,sekarang Indonesia menjadi salah satu kiblat mode muslim dunia, kita ingin di Banyuwangi juga muncul desainer fashion muslim yang bisa go nasional," kata Bupati Anas.



‎Even BIFW melombakan desain busana muslim dan penampilan peserta di atas panggung catwalk. Peserta dalam ajang ini mulai dari pelajar tingkat SD, SMP, SMA, dan masyarakat umum. Tidak ketinggalan para santri dari pondok pesantren juga menjajal kemampuannya sebagai peragawati.

Sebelumnya, Pemkab bersama komunitas hijabers Banyuwangi telah membagikan 2.500 lembar kain hijab kepada kaum dhuafa daslam rangkaian Banyuwangi Islamic Fasion Week.